7 Cara Memulai Blog Saat Tidak Tahu Mau Menulis Apa


blog sittakarina 7 cara memulai blog saat tidak tahu mau menulis apa

Tak lagi bengong di depan komputer.

Ingin memulai blog, tapi sering kali malah bingung mau menulis apa?

Hal seperti ini ternyata nggak cuma terjadi pada blogger pemula. Bagi yang sudah lama nge-blog pun, kondisi writer’s block adalah sesuatu yang lumrah terjadi.

Akibatnya, tidak hanya frekuensi tulisan yang naik jadi rendah (yang biasanya rajin nge-post seminggu 1x, kini  sebulan 1x saja tidak pernah), blog pun jadi terbengkalai.

Kejadian seperti ini lumrah, kok.

Kadang rutinitas kita berubah, atau bisa juga ada tekanan-tekanan baru dalam kehidupan (baik itu pekerjaan, relationship, keluarga, maupun pertemanan) yang perlu diprioritaskan.

Jadi, alasan kita bingung mau memulai blog tidak selalu karena malas.

Di balik itu pastinya terjadi beberapa proses adaptasi yang tengah diupayakan untuk jadikan hidup kita lebih seimbang (so be kind and don’t blame yourself too much!).

Kenapa saya bisa ngomong begini?

Karena ini terjadi pada saya sendiri 🙂

Sejak Harsya si sulung masuk TK besar, durasi dan kompleksitas kegiatan kami pun jadi bertambah—tambah seru, dan juga tambah menantang. Otomatis, waktu untuk menulis kian berkurang.

Pada titik ini, saya dihadapkan pada dua pilihan: menulis cerita atau menulis blog.

Saya yakin jika saat ini memaksakan untuk menjalankan keduanya, hasil akhirnya malah berantakan dan pastinya akan mempengaruhi orang-orang di sekitar saya.

Kini, sejak Harsya dan Nara sudah masuk SD dan aktif dalam klub sepak bola sekolah, saya jadi punya lebih banyak waktu untuk menulis, baik cerita maupun blog.

Blog yang tadinya nggak terurus alias jarang di-update, kini pelan-pelan bisa dibenahi kembali.

Tujuan ngeblog masih sama, yakni membagi sesuatu yang saya ketahui berdasarkan pengalaman—dan berharap semua itu bermanfaat.

Jadi, mulai pertengahan tahun ini, saya tetapkan niat dan rencana untuk memulai blog lagi walau sejujurnya bingung mau menulis apa—dan mulai dari mana!

Gampangkah?

Ternyata nggak juga.

Tapi, setelah lewati proses trial & error, kini saya bisa merumuskan tahapan memulai blog dengan cara berikut:

1. Pilih topik blog favorit saat browsing

Sebelum mulai benahi blog, saya blogwalking dulu ke beberapa blog favorit saya, yang salah satunya Goop, blog-nya idola kesayangan, Gwyneth Paltrow.

Kebetulan Goop membahas isu lifestyle yang cakupannya luas dan juga merupakan topik kesukaan saya selama ini. Banyak sekali inspirasi yang saya dapatkan dari kegiatan satu ini.

Baca juga: 7 Langkah Cara Buat Foto Keren untuk Blog dan Instagram

Salah satunya, saya jadi semakin mantap untuk menulis blog di kategori lifestyle dan writing. Yang terakhir itu karena menulis memang passion saya sejak dulu!

2. Gali ide blog post sesuai kategori pilihan

Setelah kita mengetahui apa kategori blog yang kita suka, tanya ke diri sendiri: apakah kita akan menulis blog dengan kategori yang sama, atau mencari yang lain lagi.

Setelah itu, urai kategori maupun topik umum tersebut menjadi ide-ide yang lebih kecil dan spesifik seperti contoh ini:

Kategori: Lifestyle
Sub-kategori: gaya hidup remaja
Ide tulisan:

  • remaja dan kebiasaan begadang
  • jadi remaja populer
  • teman vs pacar

Masih bingung mau menulis apa? Coba contek 50+ Ide Kreatif untuk Menulis Blog ini 😉

3. Buat beberapa judul blog post dari topik favoritmu

Setelah menuliskan beberapa ide kasar untuk artikel blog kita, berikutnya adalah mengurai ide-ide tersebut menjadi beberapa judul blog post yang menarik dan sesuai dengan target pembaca blog kita. Contohnya:

  • Begadang Ngerjain Tugas? Lakukan Ini Agar Harimu Fresh Kembali
  • Ini Lebih Penting & OK Dilakukan Pas Usiamu 17 Tahun Daripada Sekadar Populer
  • Teman vs. Pacar? Trik Bersikap OK Ke Keduanya Biar Nggak Drama

4. Lihat Google Trends untuk inspirasi ide blog post

Cara lain untuk mencari ide-ide menulis blog post adalah dengan mengacu pada apa yang sedang trending atau ramai dibicarakan saat ini melalui Google Trends.

Pastikan kita memilih bagian Trending Now dengan pilihan negaranya Indonesia.

Kekurangan dari cara ini, menurut saya, kita sering kali menulis sesuatu yang bukan bahasan sehari-hari blog kita demi mengikuti tren yang sedang berlangsung.

 

5. Buat kerangka artikel blog

Kita tentu mengetahui bahwa menulis ada tekniknya.

Teknik-teknik ini berbeda sesuai dengan jenis tulisan yang kita susun.

Dalam menulis blog, secara umum saya menerapkan teknik yang sama ketika menulis fiksi.

Bedanya, pada menulis fiksi mengacu pada penyusunan plot awal – tengah – akhir, sedangkan pada blog menggunakan kerangka intro – masalah – solusi – manfaat menerapkan solusi.

Contoh penerapannya:

Judul blog post: Begadang Ngerjain Tugas? Lakukan Ini Agar Harimu Fresh Kembali
Intro: sebutkan latar belakang mengapa kini makin banyak remaja begadang
Masalah: sebutkan apa saja dampak buruk begadang bagi tubuh dan mental
Solusi: apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kebiasaan begadang, maupun hal-hal yang bisa dilakukan setelah begadang agar tubuh tetap fit
Manfaat menerapkan solusi: jangan lupa untuk menguraikan manfaat dan value yang didapat oleh pembaca jika menjalankan solusi tersebut

Setelah elemen-elemen di atas sudah kita isi, baru kembangkan tulisan tersebut menjadi blog post yang utuh.

6. Sisipkan pengalaman dan opini pribadi

Tulisan akan terasa “hidup” jika kita tak sekadar menulis sesuai kaidah berbahasa yang baik dan benar saja, tapi juga bercerita dari pengalaman dan pandangan pribadi kita as a person.

Tidak perlu umbar semuanya, cukup sisipkan beberapa poin yang perlu dan relevan dengan topik post kita tersebut.

7. Gunakan bahasa sehari-hari

Dan yang juga tidak kalah penting, gunakan bahasa seperti kita sedang mengobrol dengan teman.

Akrab, hangat, namun tetap jelas dan mudah dimengerti.

Perhatikan siapa pembaca mayoritas blog kita selama ini dan sesuaikan gaya bercerita kita dengan itu.

Ingat, nggak perlu pakai bahasa alay maupun bahasa gaul yang jargon-jargonnya belum tentu dipahami oleh banyak orang.

 

Jangan berhenti nge-blog hanya karena kita bingung memulainya, bingung mau menulis apa.

Satu hal yang bisa jadi pertimbangan dalam menentukan topik blog yang akan kita garap adalah hal apa saja yang paling sering teman dan kerabat tanyakan maupun minta pendapat dari kita.

Mungkin kita memang ahli di bidang tersebut, daaan… bidang tersebut layak kita angkat jadi tema post kita 😉

Pernah merasa bingung mau menulis apa saat memulai blog?

Bagi kiat dan usaha kalian dalam mengatasinya di sini, ya!

 

*) Feature image via Favim.com



Leave a Comment

  • (will not be published)


50 Responses

  1. Thanks banget mb Sitta atas tips2nya. Saya jadi ada inspirasi untuk membenahi blog saya…

    Reply
  2. Ade Rimelda

    Salam kenal mbak sitta. Terimakasih sudah mau berbagi tipsnya karena saya sendiri baru berniat utk membuat blog. Tetapi, setelah membaca tips dari mbak, saya sangat senang dan akan sesegera mungkin menuangkan ide-ide yang ada. Hehhehe..

    Reply
  3. akbar

    Abis baca artikel ini jadi pengen langsung dipraktein biar bisa ikutan nambah manfaat dan pengalaman ke orang lain.. good job ibu sitta karina, karyanya menginspirasi

    Reply
  4. udah bikin list panjang mau nulis apa, tapi malah gak ada tulisan yang jadi.
    menjaga konsistensi itu emang susah ya huhu.
    Kadang juga suka merasa i’m not good enough, terus malah jadi malas nulis… :/

    Reply
    • Adis – Saat tidak ada motivasi, termasuk merasa “not good enough”, coba tetap disiplin menulis deh. It keeps us going when motivation fades 😉

  5. bener2 ngebantu banget mbk, habis baca ini tips otak saya langsung clinnkssss dapet ide postingan

    Reply
  6. Terima kasih mbak, sarannya bermanfaat banget. Saya udah ngeblog dari beberapa tahun lalu, tapi nggak secara serius. Sekarang pindah domain dan mau mulai ngeblog secara rutin. Ini bagus banget tipsnya untuk dipraktekin. Saya sampai sudah buat list apa saja yang bisa ditulis di blog saya😄

    Reply
  7. hai mbak. salam kenal 🙂
    terima kasih mbak tulisannya sudah mengalihkan duniaku. hahaha
    baca ini sama dua judul postingan lainnya, puji tuhan bisa menulis 1 postingan, yaa lumayanlah daripada blog saya kerjaannya cuma gonta ganti template terus. hehe.

    Reply
  8. Saya kira writer’s block hanya terjadi pada penulis pemula namun juga pada mereka yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia blog. saya juga kerap bingung mau bahas apa di blog. maunya bahas kehidupan sehari-hari yang ada pesan moralnya sih. apa itu termasuk lifestyle mbak? atau gimana? makasih 🙂

    Reply
  9. Buat saya, writer’s block bisa jadi karena kesulitan mendapatkan padanan kata dari istilah teknis ilmu eksak ke bahasa yang lebih populer. Sebenarnya ide-ide membludak mengenai kenapa ini kenapa itu, tapi ya cari padanannya yang agak sulit. Akhirnya saya menyerah dan menulis sekadar dear diary saja. Sedih, sih.

    Reply
    • Abdi – Selalu butuh latihan untuk “membumikan” bahasa yang lebih rumit ke bahasa sederhana yang mampu dimengerti orang kebanyakan. Jangan menyerah ya!

  10. Hi Mba, terima kasih sudah sharing artikel2 yang menarik. Saya baru saja memulai ngeblog dan menurut saya poin ke-6 dan ke-7 diatas benar sekali. Postingan saya rasanya masih terlalu formal, harus sering2 practice nih.

    Salam, Jo
    InfoTentang.com

    Reply
  11. Agreed. Kalau udah punya passion dan disalurin ke blog sih ga masalah! Dan ga bakal bingung buat bikin konten sekalipun yang ga penting

    Reply
    • Derry – Betul 😉 Tapi untuk konten, saya pribadi tetap memilih untuk membuat sesuatu yang setidaknya bermanfaat.

  12. Aku sering ngalamin juga. Kadang kalau lagi on fire, bisa hampir tiap hari nulis, tapi kalau lagi stuck, sebulan sekali aja engga haha. Thank you sarannya, kak Sitta!

    Reply
  13. Yeay Thank you kak Sitta for sharing this. Ngebantu banget untuk memperkecil writers block. Sekalian mau tanya dong. Saya suka agak susah saat menulis review film, buku. Sebenranya kata-kata berlarian dikepala, tapi sometimes i think to much gitu. jadinya bingung sendiri. Malah pesen yang mau ditulisin jd berasa engga sampai. need tips ya kak 🙂 Thank you

    Reply
    • Kristin – Buat struktur sebelum menulis blog. Contoh: blog post ttg review film terdiri dari bagian intro (info singkat tentang film tsb, baik itu proses behind the scene sampai berita seputar aktor pemerannya), sinopsis umum film, opini pribadi/review film tsb, dan penutup (bisa berupa harapan terhadap sekuel film, karya baru si sutradara, maupun kiprah si aktor di film mendatang).

  14. wahhh sy mah biasa paksain nulis aja mbak klo lagi susah mulai nulis diblog lagi tp keren nih kerangka nulisnya ok punya nih mbak jdnya artikelnya runut, mksh sdh berbagi cerita #salamucok 😀

    Reply
    • Yusran – Sama-sama. Saya tetap berpegang pada “sesuatu yang direncanakan, hasilnya akan lebih baik” 😉

  15. Fokus pada tulisan tertentu itu yang sulit karena saya biasanya asal tulis apa yang ada di otak.
    Harus belajar fokus nih untuk 2017

    Reply
    • Qudsi – Coba buat struktur kecil lebih dulu: apa kategori tulisan, temanya, titik berat masalah, dan penyelesaian/penutup. Secara umum ini mirip dengan membuat struktur plot cerita: awal, tengah, akhir 🙂

  16. Iya ya. Hmmm …. intinya menuliskan segala hal yang kita sukai. Gimana kalau aku nih mba, ide banyak, judul dan ide udah di list, nge-manage waktunya yang masih berantakan padahal masih single. Duuuu.

    Reply
    • Akarui – berarti, prioritas utama adalah latihan mengatur waktu sebaik mungkin, menit demi menit.

  17. mii-chan

    suka banget sama kerangka intro-masalah etc nya itu! bikin nulis jadi makin gampang 😀

    Reply
    • mii-chan – kerangka seperti itu membuat tulisan blog kita lebih jelas dan tertata. Bacanya pun juga enak 🙂