4 Cara Cerdas Lipat Gandakan Uang


blog sittakarina - cara cerdas lipat gandakan uangYang pasti, bukan pakai dukun.

Siapa yang nggak sewot melihat nominal uang pada rekening berubah secepat kilat?

Apalagi, berubahnya ternyata bukan bertambah banyak, melainkan sebaliknya.

Jika tiap saat kita selalu terengah-engah menjaga saldo rekening bank agar tidak minus sebelum gajian, berarti ada cara mengatur uang yang mesti dievaluasi lagi.

Atau, uangnya yang ditambah.

Tapi, syarat dan kondisinya tentu tidak sesederhana itu.

Karena prosesnya tidak instan, berarti caranya bukan dengan sulap, apalagi pakai jasa dukun.

Nggak mungkin ‘kan upah atau gaji kita naik dalam sekejap?

Tidak mungkin juga kita bergantung terus-menerus ke orang terdekat, ayah dan ibu misalnya, untuk membiayai hidup kita.

Jadi, cara paling masuk akal adalah lipat gandakan uang dari pendapatan yang ada.

Jadikan uang bertambah banyak lagi tanpa meninggalkan pekerjaan utama kita.

Baca juga: Masalah Keuangan yang Bikin Gaji Cepat Habis

Sebelum membahas lebih jauh, coba lihat apa saja sumber pendapatan kita selama ini?

Gaji, royalti, honor/fee, profit dagang online, atau dividen?

Jangan kecil hati jika sumber pemasukan kita hanyalah dari gaji. Jika masih merasa kurang, coba asah talenta dan manfaatkan passion yang ada agar kita mampu menghasilkan uang lebih.

Intinya, sebisa mungkin perbanyak sumber pendapatan kita.

Setelah itu, coba terapkan beberapa pendekatan untuk lipat gandakan uang di bawah ini yang paling cocok dengan karakter kita:

1. Hidup di bawah kemampuan finansial

Tanamkan gaya hidup sederhana, berhemat, dan sesuai kebutuhan, bukannya untuk menjaga gengsi. Saat penghasilan naik, usahakan standar gaya hidup tidak. Lebih baik kita fokus terhadap perubahan kualitas hidup. Contohnya, saat gaji pas-pasan, pilihan lauk sehari-hari hanya tempe, tahu, dan telur. Saat sudah lebih mampu, jenis protein yang kita santap bisa lebih beragam. Fillet dada ayam dan daging merah masuk dalam daftar.

2. Kembangkan usaha

Sudah menggeluti berdagang dengan buka online shop? Berikutnya, coba “naik kelas” dengan mengembangkan kegiatan usaha tersebut menjadi sebuah bisnis yang berkelanjutan. Yaitu, usaha yang sudah memiliki sistem, tim kerja, visi, dan misi ke depan yang lebih solid.

3.  Miliki aset produktif

Pengertian aset produktif adalah jenis aset yang memberi nilai tambah bagi kehidupan kita. Sebaliknya, aset konsumtif merupakan aset yang nilainya terus menyusut dari tahun ke tahun. Salah satu ciri aset produktif bisa dilihat dari nilainya yang cenderung naik seiring berjalannya waktu. Bisa kasih contoh aset produktif selain tanah dan emas? 😄

4. Berinvestasi di pasar modal

Kenapa pilihannya pasar modal? Karena inilah jenis investasi yang dapat memberikan imbal hasil atau keuntungan di atas bunga bank. Produknya pun beragam, ada reksa dana, obligasi, sampai saham.

Terus, kalau gagal bagaimana?

Memiliki aset tanah bisa saja butuh waktu cukup lama untuk bisa menjualnya.

Membangun bisnis tak selamanya menguntungkan dan ada risiko bangkrut.

Dan, berinvestasi di pasar modal memiliki risiko rugi.

Sebelum kita terjun ke salah satu cara di atas, selalu pelajari dengan seksama aturan mainnya serta cermati satu per satu risikonya. Dengan begitu, kegagalan yang mungkin timbul dalam upaya lipat gandakan uang kita bisa diminimalisir.

Bagaimana dengan kamu; apakah tertarik mencoba cara-cara di atas?

 

*) Feature image: Sitta Karina



Leave a Comment

  • (will not be published)


2 Responses

  1. Tertarik banget! Tertarik karena caranya masuk akal bukan kayak menggandakan uang yang waktu itu sempat heboh. Hahahaha. Ini penting banget buat ibu-ibu rumah tangga kayak aku yang penghasilannya kalau gak dari suami, ya dari kerjaan tapi gak tentu. Makanya selalu pengen bisa menghasilkan uang dan mengaturnya dengan baik.

    Terima kasih Mbak tulisannya 🙂

    Reply
    • Lia Harahap – Ah, sama! Semangat ya. Ternyata ada beberapa yang bisa dilakukan selain kerja kantoran untuk bisa dapat nafkah tambahan 💪