Cuplikan Novel “Rumah Cokelat”


blog sittakarina - cuplikan novel rumah cokelatPerkenalkan, ini Keluarga Andhito.

Senang sekali akhirnya satu buku lagi berhasil terbit di antara momen-momen kurang tidur menyusui Nara 😭

Dan kali ini genre-nya baru. MomLit.

Sudah jadi keinginan saya sejak melahirkan Harsya untuk berbagi cerita tentang kehidupan berkeluarga; suka-dukanya, masa-masa belajar jadi orang tua dan terkadang masih “labil” ingin hura-hura lagi. In my opinion, being parent is one of the true test of patience.

Jadi perkenalkan keluarga kecil Andhito: Hannah, Wigra, buah hati mereka, Razsya, yang kehidupannya akan dirangkum dalam novel Rumah Cokelat yang sudah diliput oleh Harian KOMPAS ❤️

Kisah dalam Rumah Cokelat adalah tentang kita.

Para ibu.

Apa yang bikin kepala Hannah migren sama seperti yang dialami ibu-ibu kebanyakan.

Can I still have my “life” after having kid(s)?

Me-time?

Is hubby still the same caring—and hot—guy like the one who took me to first movie?

Can toddler stop asking—or stop running for a while (and give mommy a break)?

Penasaran dengan teaser Rumah Cokelat?

Quick scroll down !! 😊

 

Cuplikan adegan di Rumah Cokelat

 

“Razsya sayang Mbak Upik…”

—–

“Ibu, liat dong. Liat tanganku gerak-gerak kayak telinga kelinci.”

“Raz…” Nada Hannah turun seoktaf lebih rendah. Peringatan halus ia merasa terganggu.

Razsya semakin asyik bercerita dan Hannah semakin tenggelam dalam majalah People di tangannya.

“Ibuuuu…” Razsya akhirnya bergelayut di kaki Hannah dengan raut nanar. Insecure.

—–

“Apa yang kurang ya; perhatian kita ke Razsya? Waktu bermain di Sabtu dan Minggu? Atau bahkan mainan? Rasanya mainan sudah lebih dari cukup.”

Wigra ikut merenungi pertanyaan istrinya. Sesekali ia melirik ke kanan dan kiri, merasa di sekitarnya terlalu bising.

—–

Just drop it. Dia udah punya suami. Si ganteng yang tadi itu,” kata Smith seraya mendengus. “Dan juga udah punya anak.”

“And so are you.” Banyu tertawa ringan seperti anak kecil yang dapat mainan baru. “Boys will be boys.”

“Terus elo mau apa?”

—–

“Kasihan ya anak-anak dari orang tua generasi kita; ayah-ibunya terlalu banyak acara, dan ujung-ujungnya mereka dititipin lagi ke babysitter. Ke pembantu.”

“Are you talking about us?”

“Bukankah kita salah satunya?” rasa bersalah menghiasi air muka Hannah.

—–

“Apa sih esensi keluarga, Han? Kenapa elo segitu gerilya-nya memperjuangkan semua itu?” Seulas senyum perlahan mengukir raut Banyu. “Jaman sekarang esensi keluarga sudah ‘kopong’.”

“Elo ngomong kayak udah pernah berkeluarga aja.”

—–

“Hai, Han. Eh, wow, lihat ada siapa nih?” Salah satu dari mereka menyapa Hannah dan menyentuh pipi tembem Razsya.

“Ini Grove!” Razsya mengangkat boneka robotnya. “Kita lagi ada di pesawat angkasa!”

“Pesawat ruang angkasa, Sayang,” Hannah mengoreksi putranya, geli.

Baca juga: Sepenggal Cerita Novel Lukisan Hujan untuk Kamu yang Romantis

Dan ini dia sinopsis pada back cover 😊

JADI IBU MUDA BEKERJA DI JAKARTA TIDAK MUDAH! 

Hannah Andhito adalah tipikal perempuan masa kini di kota besar; bekerja di perusahaan multinasional, mengikuti tren fashion dan gaya hidup terkini sambil berusaha menabung untuk keluarga kecilnya, sangat menyukai melukis dengan cat air (yang ternyata baru ia sadari ini adalah passion-nya!), memiliki suami yang tampan dan family-oriented, sahabat SMA yang masih in touch, serta si kecil Razsya yang usianya jalan 2 tahun.

Sempurna? Awalnya Hannah merasa begitu sampai Razsya bergumam bahwa ia menyayangi pengasuh yang sehari-hari selalu bersamanya. Perjalanan Hannah menemukan makna menjadi seorang ibu yang sesungguhnya dimulai sejak momen itu.

Baca kisah lengkap Hannah dan suka-dukanya sebagai seorang ibu pada novel terbaru saya, Rumah Cokelat. Beli langsung bukunya di sini maupun versi e-book di Gramedia Digital 😊

 

*) Feature image: Sitta Karina



Leave a Comment

  • (will not be published)


13 Responses

  1. anissa anaz

    <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.0 Transitional//EN"><html><head><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></head><body>Udaa terbiiitt koo, ɑ̤̥̈̊ķΰ aja cm bth wkt 4 jam utk baca.. "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ♡ <div>Sent from my BlackBerry®<br/>powered by Sinyal Kuat INDOSAT</div></body></html>

    Reply
  2. Aaaaahh… walaupun aku masih berusia 19 tahun, tapi selalu punya bayangan tentang gimana keluargaku di masa depan. Walaupun emang nunggu cerita tentang the Hanafiahs, but i’m so looking foward to read this story :))

    Reply
  3. anissa anaz

    mba sittaaa,, cepetan selesein novelnyaa,, ga sabar nii pgn baca.. ^^

    Reply
  4. Elly Fadhliah

    hwa,,, mbakk akhirnya,,, hehehe kangen tulisan mbak sitta,,,

    Reply
  5. Diazca Adizsa

    So looking forward for this!! Ditunggu terbitnyaaa 😀

    Reply
  6. ka sittaaa.. udah lama bukunya ga muncul, tp sebenernya masih nunggu nunggu banget novelnya reno dan nara. will it out soon?

    Reply