Jadi Kaya di Usia Muda? Ikuti 5 Trik Simpel Ini


blog sittakarina - Jadi Kaya di Usia Muda Ikuti 5 Trik Simpel IniJadi kaya di usia muda bukan cuma mitos.

Apalagi, jika selama ini kita sungguh-sungguh mengasah minat dan potensi diri hingga mendapatkan pekerjaan idaman dan penghasilan yang sesuai harapan. Semua itu merupakan fondasi yang kuat untuk membangun kehidupan sejahtera seiring bertambahnya usia.

Sayangnya, walau gaji sudah cukup besar, sering kali kita masih aja “miskin”.

Uang bak numpang lewat di dompet. Puncaknya, di atas tanggal 10, kondisi keuangan kita sudah megap-megap; setengah mati bertahan hidup sampai tanggal gajian berikutnya.

Solusi yang paling sering kita dengar untuk ini pun di mana-mana sama: harus hidup hemat.

Bagi mereka yang sudah terbiasa mengencangkan ikat pinggang, ini tentu mudah.

Tapi, bagi kita yang hidup di kota besar dengan segala godaan sale dan cicilan 0%, duh… susahnya pake banget buat bisa ngerem belanja!

Walau susah dan menantang, jadi kaya di usia muda bukan hal yang mustahil, kok. Terlebih jika kita belum memiliki anak.

Manfaatkan masa-masa ini untuk belajar, menambah pengalaman, dan tentunya menambah aset kekayaan.

Dulu, saya memulainya dengan cara sederhana dulu, yaitu nggak sering-sering ngopi di luar. Bikin kopi sendiri ternyata mudah dan rasanya nggak kalah enak dengan coffee shop. Lalu, saya juga mengakali kesukaan terhadap fashion dengan padu-padan jaket Zara dengan baju-baju hasil buruan di Pasar Baru.

Baca juga: Tingkatkan Penghasilan atau Biasakan Hemat, Mana yang Lebih Penting?

Ketika Harsya lahir, barulah saya benar-benar putar otak untuk mensiasati kebutuhan yang makin banyak, serta harga yang dari tahun ke tahun terus naik. Gara-gara ini pula saya jadi paham, apa sih inflasi itu dan seperti apa impact-nya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Ternyata sebesar apa pun gaji kita, jika gaya hidup dan prioritas tidak ditata, ya melayang aja tuh uang yang selama ini dikumpulkan.

Bisa-bisa malah nggak tersisa apa pun untuk hari tua nanti.

Berangkat dari kondisi itulah akhirnya saya mencoba berbagai cara dan sampai sekarang stick to these 5 ways—hal-hal yang jika kita disiplin menjalaninya, bisa bikin kita jadi kaya walau belum merayakan usia 30 tahun:

1. Cerdas berutang

Karena tak ingin terjebak utang dan tunggakan kartu kredit, saya selalu berpikir panjang sebelum memutuskan berutang. Kebiasaan ini kian terasah ketika menikah, karena suami pun termasuk yang membeli barang sesuai kebutuhan. Saya dan suami sepakat bahwa utang yang kami prioritaskan adalah utang ke bank dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah atau KPR. Intinya, apa-apa sebisa mungkin dibayar tunai, hidup sesuai penghasilan yang ada, dan tidak berutang.

2. Rutin berinvestasi

Saat masih lajang, saya paling nunggu-nunggu hari gajian karena kepingin langsung shopping. Salah satu alasannya: butuh baju kerja baru (iya, alasannya klise banget 😅).  Ketika menikah, saya makin menyadari bahwa cara agar uang hasil gajian nggak habis begitu saja adalah dengan mengaturnya sebaik mungkin. Sip, beres!

Lalu, iseng-iseng saya bertanya biaya uang pangkal masuk SD Al-Azhar Bintaro saat sedang mengobrol dengan teman yang anaknya sudah lebih dulu masuk sekolah tersebut. Saat itu sekitar tahun 2007 dan saya baru setahun menikah. Ternyata jumlahnya bikin mata membelalak!  Uang masuk SD jaman sekarang per anaknya 17 juta?!

Baca juga: 6 Tips Menabung Agar Uang dan Aset Terkumpul Banyak

Karena itulah saya pun membiasakan diri untuk rajin berinvestasi reksadana, bukan menabung. Menabung hanya menyimpan uang di bank dan sama sekali tidak memberikan untung maksimal, mengingat suku bunga tabungan dan deposito berkisar 2-7%.  Dengan berinvestasi reksadana, imbal hasil yang didapatkan bisa lebih dari itu, bahkan sampai 15% per tahun. Ini lebih baik daripada menumpuk emas yang selama ini dianggap satu-satunya jalan berinvestasi. Selain itu, alasan reksadana merupakan investasi yang OK bagi pemula adalah jumlah investasi minimumnya kecil—kita sudah bisa berinvestasi mulai Rp 100.000!

3. Beli barang di outlet store

Sebisa mungkin beli barang (baju, tas, sepatu, sampai kain sprei) pada outlet store maupun factory outlet atau pada saat musim diskon berlangsung. Dengan begitu, kita mendapatkan barang dengan kualitas cukup baik dan harga terdiskon. Ini keuntungan yang saya rasakan ketika mendapatkan branded bag dengan menitip beli di outlet store; dapet barang OK (walau season lama) dengan harga miring banget! So pasti barang-barang seperti ini lebih tahan lama sehingga tidak perlu berulang kali membelinya.

4. Bawa bekal dari rumah

Mempersiapkan bekal snack dan makan siang dari rumah nggak cuma irit di dompet, tapi juga jauuuh lebih sehat buat tubuh. Sampai kini, saya selalu membawa wadah Tupperware berisi buah potong kapan pun jika keluar rumah. Setidaknya saya sempat menyantap cemilan sehat dulu sebelum nantinya makan pretzel ketika masih lapar.

5. Work smart

Semua orang pasti tahu bahwa kerja keras pangkal sukses. Tapi, kalau saya perhatikan, bukan kerja keras saja caranya, melainkan kerja dengan lebih smart, lebih taktis. Pastikan selama ini kita tahu apa tujuan karier, jenjang karier yang ingin kita lewati satu per satu, kapan kita ingin ada kenaikan posisi atau promosi, serta seperti apa kenaikan gaji yang kita inginkan. Setelah itu, bekerja dan berstrategilah untuk mencapai semua itu. Ya, hanya mengandalkan kerja keras saja tidak cukup karena kerja pun ada taktiknya. Salah satu pegangan saya dalam hal ini adalah: “Learn the rules of the game and play better than anyone else” 😉

Tidak ada kesuksesan yang terjadi dalam waktu semalam. Semua pasti butuh niat dan kedisiplinan diri untuk menjalaninya.

Bagaimana dengan kamu, kiat apa yang menurutmu dapat membantu untuk jadi lebih sejahtera di usia muda?

 

*) Feature image: The Journey of Ruth



Leave a Comment

  • (will not be published)


24 Responses

  1. Alya Amalia

    Kak tips untuk orang yang baru lulus biar punya jenjang karir yg bagus dong, sama tips gimana taktik cari kerja

    Reply
  2. mungkin karena mbak cewe ya, jadi keinginan shoppingnya jauh lebih besar daripada saya.

    target saya usia 40 sudah bebas finansial, saya sadar sih sejak mulai kerja langsung invest ke tanah, kalau sekarang surat berharga dan emas. next 2 tahunan lagi direncanakan mulai ke properti paling ga ya KPR-an

    Kalau utang, kartu kredit saat ini saya gunakan karena beli gadget, kebutuhhan mendesak, kalau ga ya saya pakai cash untuk pengeluaran rutin,

    ditambah lagi nih, mbak doyan beli baju “kerja”, lha kalau saya pakai seragam, jadi ga pusingin soal baju seragam, ditambah lagi saya suka badminton, jadi baju saya itu kebanyakan baju badminton, ya sekalian buat olahraga, buat jalan juga okee…

    tinggal nih mikiri 2 tahun kedepan lagi kumpulin uang buat nikah, semoga aja duitnya cukup ya, hehe

    Reply
  3. Ayu

    Selamat siang ka sitta,
    Ka contoh perusahaan reksadana yg terpacaya dan pernah kak ikuti apa, sejujurnya saya sdh mencari berbagai info ttg perusahaan yg bisa investasi reksadana namun semuanya msh blm bisa saya ikut join, please tell me ya ka sangat butuh sekali saran dr yg berpengalaman seperti kaka

    Reply
    • Ayu – Ada banyak, kok! Pastikan perusahaan reksadana tersebut terdaftar di OJK (bisa dicek di situsnya), seperti: Manulife, Schroder, Mandiri, Ashmore, BNP Paribas, Trimegah, dan masih banyak lagi 🙂

  4. Sabrina Ayunani

    Apa investasi reksadana melalui online itu aman? jenis reksadana apa yang bagus untuk pemula mbak?

    Reply
    • Sabrina – sejauh ini aman, karena saya melalui ebanking dari bank kredibel. Jenis reksadana untuk pemula beragam, tergantung dari profit yang diinginkan, lama waktu investasi, dan risiko yang berani ditanggung. Semakin tinggi profit yang didapat, biasanya risikonya pun makin besar.

  5. Bener banget Mbak. Saya termasuk yang pas lajang hobi senang-senang. Giliran sekarang saya menikah, bingung deh sambil nengok tabungan 😢

    Reply