Kalau Benar-benar Suka, Ini yang Akan Dia Lakukan


blog sittakarina - Kalau Benar-benar Suka, Ini yang Akan Dia LakukanPerasaan sesungguhnya atau sinyal palsu? 

Panggil Atiya. Perempuan muda awal 20-an yang kini tengah berbunga-bunga.

Dari obrolan simpel soal musik Calvin Harris sampai teduhnya Payung Teduh ketika mendendangkan Akad di salah satu resepsi pernikahan mereka, Atiya dan Giri mendadak tak terpisahkan.

Bukannya mereka nggak kenal satu sama lain selama ini. Atiya dan Giri pernah sekampus, magang di perusahaan yang sama, dan sekarang “kecebur” di agency yang sama juga.

Atiya merasa pertemuan-pertemuan tak disengajanya bersama Giri bukanlah kebetulan belaka.

Apalagi baik temannya dan teman Giri tampak merestui kedekatan mereka itu.

Puncaknya, tiba-tiba Giri menggenggam jemarinya saat berjalan di Festival Taman Kota. Padahal, saat itu pengunjung tidak menyemut dan Atiya sedang tidak menerobos kerumunan apa pun.

Tak ada alasan bagi Giri untuk tiba-tiba memegang tangannya—dalam waktu yang cukup lama pula!

Atiya merasa berpijak di langit ketujuh saking bahagianya.

Sampai pada suatu siang di kantin, tiba-tiba Giri menggendong Nessa dengan hebohnya atas nama bercanda.

Entah apa candaan mereka saat itu.

Atiya hanya melirik kalem. Walau begitu, teh yang akan disesapnya tak kunjung menyentuh bibir lantaran lama terpana.

Seminggu berlalu dan Giri tiba-tiba menghilang.

Yang muncul adalah desas-desus baru: selama ini Atiya terlalu GR!

Baca juga: Yang Penting Bukan yang Dipajang di Instagram

Giri bukannya menghilang dari kantor maupun lingkaran pergaulan. Ia hanya menghilang dari kehidupan Atiya.

Atiya pernah mencoba menelepon.

Sekali, dua kali, tiga kali, empat kali… dan ia tak melanjutkan untuk kali kelima.

Giri tidak pernah menjawab panggilan teleponnya.

Di kantin, Giri tetap mengatakan “Hai”, lalu asyik berbincang dengan yang lain, termasuk Nessa.

Sampai sekarang Atiya tak pernah mengerti… apa… kenapa… dan bagaimana?

Ia pun kembali merenungi makna suka, juga perhatian.

Kita pernah merasakan senang dan bingungnya Atiya.

Dari luar, tipikal Giri terlihat suka kepada Atiya. Awalnya bisa saja ia tertarik, sampai ada sesuatu yang membuatnya tidak berkenan dan akhirnya mundur. Tanpa kabar maupun peringatan.

Lantas, kalau seseorang benar-benar menyukai kita, mereka akan bersikap seperti apa sih?

Oke, ini yang mesti kita ingat—dan perhatikan—baik-baik:

Ia menjadi pendengar yang baik

Perhatikan bagaimana dirinya berkenan untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang ingin kita sampaikan. Tentu saja tanpa gadget di tangan dan mata terkunci dengan tatapan kita.

Suka berarti memberi perhatian, bukan hanya ingin diperhatikan. 

Jika seseorang hanya doyan berbicara tanpa mendengarkan, evaluasi kembali penilaianmu terhadap dirinya.

Ia selalu menyempatkan bertemu kita

Walau hanya mengobrol sebentar di halte bus atau menunggu kopi diseduh di pantry, ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk bertemu untuk sekadar bertanya seperti apa hari kitaBahkan tidak perlu menunggu momen spektakuler seperti fancy dining demi bisa mendengar celotehmu.

Ia mau berbagi cerita tentang dirinya

Jika benar-benar suka, secara perlahan dan bertahap ia akan membuka diri. Bedakan ini dengan sosok yang doyan mengumbar kehebatan diri, tanpa ditanya sekalipun.

Ia menghargai perasaan kita

Ia punya teman perempuan—beberapa malah! Tapi, ia tahu bagaimana bersikap yang pantas kepada mereka, yang tentunya akan berbeda dengan sikapnya ke kita.

Ia mungkin lebih canggung dan takkan selepas itu saat bersama kita.

Selain itu, karena rasa suka yang mulai tumbuh, ia juga lebih berhati-hati demi menjaga perasaan kita.

Ia berkata jujur

Angkat topi untuk keberaniannya berkata jujur, yang kadang belum tentu kita sukai. Baginya, lebih baik buka-bukaan di awal daripada ribet di kemudian hari.

Ia menjaga kehormatan kita, terutama di depan teman-temannya

Walau ia tak sepenuhnya memahami perempuan, ia tahu posisi dan peran semestinya sebagai lelaki. Ia tak perlu gembar-gembor memproklamirkan dirinya sebagai pahlawan. To himaction speaks louder than words. Dan ia tak sungkan memperlihatkan itu, terutama di depan teman-temannya, baik sesama lelaki maupun perempuan.

Lihat baik-baik, sebelum kita menganggap si dia suka, atau lebih jauh lagi, jatuh cinta kepada kita.

Tatapan, ucapan, dan bahasa tubuh mungkin saja bisa mengelabui, tapi tidak selamanya.

Jika ia benar-benar suka (atau tidak), itu akan tercermin pada bagaimana dirinya memperlakukan kita—terutama saat tidak ada siapa pun.

 

*) Feature image: Leonardo Sanches via Unsplash



Leave a Comment

  • (will not be published)


7 Responses

  1. Lani Kusuma

    Jadi mikir gimana sikap dia selama ini yang (katanya) suka ma guw.. kalo dpikir2 mungkin g alamin ky atiya 😭

    Reply