Lakukan 7 Hal Ini Agar Toko Online Laku


blog sittakarina - lakukan 7 hal ini agar toko online lakuTak hanya bertahan, jadikan toko online berkembang.

Ketika kita membuka toko online pertama kali, rasanya senang dan penuh semangat.

Mulai dari rajin cek email, lihat lagi apakah sudah ada pesanan baru, mengepak barang, sampai mengantarnya ke pusat kurir.

Setelah beberapa bulan berlalu, optimisme tak lagi sebesar dulu. Pun dengan penjualan.

Fokus utama bergeser menjadi mempertahankan bisnis di tengah ketatnya persaingan. Angan menjadi sukses tergantikan dengan kenyataan sulitnya menjual produk andalan walau setahun telah berlalu.

Seiring bergulirnya waktu, satu per satu checklist pun kita cermati lagi.

Pada masa awal set up toko online, rasanya semua persiapan sudah matang.

Bahkan, saat itu kita merasa yakin: kita tengah memulai bisnis kecil yang relatif menghemat biaya karena tidak perlu sewa toko fisik!

Ketika memulai Paperdiva Studio, saya pun mengira begitu.

 

Bisnis yang tak sekadar bertahan, tapi berkembang

Kebanyakan penggiat UKM online berpikir seperti ini: selama sudah punya web domain, media sosial, dan ada produk dijual, toko pastilah dengan mudah sukses.

Padahal, kenyataan di lapangan tidak sesimpel itu.

Impian pebisnis online adalah tokonya nggak sekadar bertahan, tapi juga berkembang.

Untuk mencapai itu, tidak ada formula pasti yang bisa diterapkan ke seluruh jenis bisnis.

Selain mengembangkan bisnis kita, penting untuk memperhatikan sepak-terjang pesaing di luar sana.

Cara termudah (dan termurah) untuk mengamati langkah-langkah pesaing adalah dengan memantaunya di media sosial.

Dengan begitu, kita selalu mampu memperbarui diri akan tren yang berlangsung belakangan ini, serta bersikap lebih strategis akan inovasi-inovasi baru yang akan diluncurkan.

Tentunya kita nggak pengen ‘kan kalah timing dengan pesaing dalam meluncurkan produk baru?

 

Cara agar toko online berkembang pesat

Ada beberapa faktor yang terlihat sederhana tetapi memegang peranan penting terkait laku-tidaknya produk kita.

Dan faktor-faktor yang berpengaruh ini bisa berbeda antara pelaku usaha satu dengan lainnya, tergantung produk dan bidang yang mereka geluti.

Namun, jangan khawatir dulu.

“Faktor X” tersebut bisa kita temukan seiring berkembangnya usaha kita.

It’s part of our precious journey! 

Sementara itu, agar toko online tidak sekadar eksis tapi juga kebanjiran order, pastikan kita sudah melakukan hal-hal berikut:

1. Kenali target konsumen

Sebelum memulai usaha, tentunya kita sudah melakukan observasi seperti apa karakteristik calon konsumen kita. Pastikan proses observasi terhadap pelanggan terus berjalan, tidak hanya di awal memulai biz saja. Pahami dan dalami sifat dan aspirasi mereka, sehingga produk akan “terkomunikasikan” (baca: terjual) dengan baik kepada komunitas ini.

2. Produk tak hanya berkualitas, tapi juga unik

Berkualitas baik sudah pasti menjadi kualifikasi utama dari produk yang kita jual. Tetapi, jika banyak toko online lain yang menjual barang serupa, apa dong yang membedakan produk di luar dengan produk milik kita? Apa yang membuat produk kita stand out? Jadi, yang harus dilakukan: gali kekuatan dan sisi unik produk kita dan pastikan konsumen tahu akan kelebihan ini.

blog sittakarina - lakukan 7 hal ini agar toko online laku 2Foto: @shopbando

3. Service is the king!

Jangan pernah anggap remeh layanan dan tanggapan pembeli terhadap hal-hal kecil yang dirasa mengganggu mereka.

Service yang baik adalah yang mampu mengambil hikmah dari tiap saran serta keluhan para pembeli demi pengalaman berbelanja yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Jadi, jangan baper saat ada pelanggan mengomel di media sosial. Kendalikan krisis tersebut dengan tenang dan tetap fokus menyelesaikan masalah dengan mendengar kebutuhan si pelanggan melalui omelannya.

4. Foto produk yang menarik

Produk yang keren harus tetap terlihat keren di layar gadget calon pembeli kita. Oleh karena itu, penting banget untuk menguasai trik dasar fotografi (bahkan dengan smartphone!) agar bisa menghasilkan foto produk indah dengan angle khusus yang membuat calon pembeli tertarik membawa pulang produk tersebut.

5. Ciptakan power collaboration

Gandeng brand maupun produk yang dapat memberikan pengaruh serta nilai tambah positif terhadap produkmu. Dengan begitu gaung produkmu akan semakin luas terdengar dan pelanggan dari brand yang berkolaborasi akan ikut menikmati manfaat maupun citra produk kita. Kolaborasi terkini yang bikin saya gemes tak lain adalah tumbler cute hasil Starbucks x BAN.DO 😍

Biasanya upaya kita sebagai pemilik toko hanya sampai pada poin ke-5 saja.

Padahal, dua hal di bawah ini yang justru membuat produk (dan toko online kita) terus hadir di ingatan pelanggan:

6. Jangan lupa muncul di acara offline

Bikin pop-up market, workshop dan kelas kreatif sampai ikutan urban market yang belakangan lagi hits kayak Market & Museum dan Brightspot adalah cara kita berinteraksi secara langsung dengan konsumen dan (calon) pelanggan. Jadi, nggak semua tersaji secara online saja. Sentuhan langsung seperti ini akan meninggalkan kesan tersendiri yang membuat produkmu terus buzzing.

7. Create the story (of your product)

Ta-Da! Akhirnya kita sampai pada bagian terpenting. Banyak yang merasa cukup dengan menyewa jasa influencer saja untuk menjadikan produknya terkenal dan dipakai seperti si influencer (berfoto bareng) dengan produk kita. Padahal faktanya, mengandalkan jasa influencer saja tidak cukup jika produk itu sendiri tidak “bernyawa”,

Tidak memiliki cerita yang membuat pelanggan tertarik mengikutinya.

Ambil contoh Kopi Tuku. Awalnya toko kopi ini berdiri untuk tetangga sekitar saja.

Tak hanya enak, mereguk Es Kopi Susu Tetangga mengingatkan kita akan momen kongkow seru bareng teman dekat ditemani kopi dan cemilan.

Setelah ketujuh langkah di atas diterapkan, jangan lupa rangkum semuanya dengan 1 landasan solid, yakni cinta.

Bangun bisnismu dengan penuh kesabaran dan nikmati proses jatuh-bangunnya; semua berlandaskan passion dan cinta 😉

Punya tips lain dalam menjadikan toko online laris, yuk berbagi di sini!

 

*) Feature image: Paperdiva Studio



Leave a Comment

  • (will not be published)


8 Responses

  1. Keren tips nya! Kalau boleh nambahin, branding di media sosial juga sekarang penting banget. Bukan sekedar branding malah, kita bisa langsung soft selling & hard selling 🙂 Setuju??

    Reply
  2. Dari pertengahan 2017 lalu, mama minta tolong bikinin olshop, tapi aku takut banget olshopnya tenggelam dengan olshop lain seperti yang mbak bilang. Padahal dicoba aja belum, hehe. Makasih tipsnya mbak, mudah-mudahan olshop keluarga cepat buka 😀

    Reply
  3. Saya boleh nambahin nggak?

    Saya juga jualan online, Sepatu.
    Ada 1 trik yang menurut saya ini vital. “Mengenali Siapa Saja Kompetitor Kita”

    Saya biasanya mencari tau siapa saja yang punya produk sama seperti yang saya jual. Alhamdulillah, dengan begitu saya tau kekurangan-kekurangan kompetitor saya, dan saya jadikan itu sebagai keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor saya. contoh sama-sama menjual sepatu. Pada kompetitor saya tidak menyediakan garansi kerusakan barang, saya jadikan itu menjadi keunggulan sepatu yang saya jual dengan memberi garansi perbaikan kerusakan dalam yang sesingkat-singkatnya.

    matur nuwun

    Reply