Lemas Saat Bulan Puasa? Not Anymore!


blog.sittakarina.com_lemas saat bulan puasaAgar ibadah jadi maksimal.

Tentunya kita pernah merasa tubuh sangat lemas saat menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Kalau saya, ini berlangsung pas mendekati that period atau masa menstruasi. Saat baru selesai sahur sih semua ini belum terasa. Tapi, mulai jam 11-an sampai gongnya pas lewat tengah hari, mata mulai terasa berat.

Lebih ekstrem lagi, kondisi lemas saat berpuasa bisa diikuti kepala nyut-nyutan.

Apalagi ketika anak-anak libur sekolah seperti ini (dan mereka sedang tidak ikut holiday program!).

Sudah lemas, sulit fokus pula. Kegiatan bareng mereka pun akhirnya ditutup dengan rentetan omelan saya.

Karena serba salah—juga merasa menyesal—saya pun jadi nggak bisa konsen mengerjakan pekerjaan saya setelahnya. In short, the day was a total mess!

Berbekal pengalaman yang sudah terlalu sering terjadi itu, saya pun bertekad untuk bisa bugar dan tidak lemas saat bulan puasa.

Karena ketika saya merasa begitu akhirnya perasaan pun mudah cranky, terutama saat berhadapan dengan para bocah.

Nggak mungkin ‘kan jadi role model yang baik untuk anak-anak apabila stok kesabaran cepat habis dan kesulitan mengatur diri sendiri.

Dan setelah melakukan trial & error sejak hari pertama puasa di tahun ini, akhirnya dapat juga formula ampuh untuk mengatasi rasa lemas saat bulan puasa.

Baca juga: Kapan Waktu Kerja Paling Optimal Saat Berpuasa

Walau kantuk kadang masih ada, tapi itu tidak sampai mengganggu aktivitas normal saya.

Yeayyy!

Penasaran?

Simak tips-tips berikut agar badan tidak lemas, puasa pun jadi lancar:

 

1. Cukup tidur

Sering kali kita ingin bersantai sejenak setelah berbuka. Tak terasa waktu sudah hampir tengah malam dan waktu tidur pun kurang. Jika ini terjadi, jangan lupa untuk mengganti waktu tidur tersebut di siang harinya.

Ya, ternyata cukup tidur merupakan kunci utama untuk nggak lemas saat bulan puasa.

Dengan cukup tidur di malam hari, badan yang sebelumnya letih setelah seharian berpuasa jadi bisa recharge.

Saya sendiri tidur pukul 21.00 dan bangun pukul 03.15 untuk memasak sahur.

Jika ingin menunaikan Shalat Tahajjud, coba lakukan antara waktu bangun tidur dan makan sahur.

 

2. Cukup minum air putih

Manajemen asupan air putih saat bulan puasa bisa dibilang cukup menantang.

Yang biasanya 8 gelas per hari dibagi dalam kurun waktu 17 jam, sekarang menyempit jadi cuma 4 jam (1 jam waktu sahur dan 3 jam setelah berbuka).

Nah, bagaimana membaginya, itu kembali ke diri kita masing-masing.

Tapi, 8 gelas per hari itu sudah angka minimal yang harus kita penuhi jika ingin tetap fresh sampai berbuka nanti.

 

3. Masukkan sayuran dan buah dalam menu sahur

Kalau tidak berpuasa, makan salad merupakan rutinitas sehari-hari saya.

Biasanya ini saya lakukan sebelum makan nasi (ehem, walau hanya beberapa suap, saya masih belum bisa pisah sama nasi! 😀 ).

Buah pun merupakan snack utama saya yang biasa disantap 2-3 mangkok kecil per hari.

Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan, terutama saat berpuasa.

Tapi, saat sahur… ada aja alasan untuk skip kedua jenis makanan sehat ini.

Hasilnya tentu sudah bisa ditebak: badan rontok karena kekurangan vitamin dan mineral alami, serta yang terpenting, kekurangan serat yang dapat menjaga kestabilan gula darah lebih lama dari jenis karbo lainnya seperti nasi dan roti.

Sejak kembali rutin menyantap salad lagi (favorit saya berisi: selada, timun, tomat, bawang bombay, dan telur rebus), kini saya merasa lebih sehat dan bertenaga.

 

4. Jangan langsung tidur setelah sahur

Langsung tidur lagi abis sahur?

This is actually a big no.

Sayangnya, sebagian besar dari kita masih enteng saja melakukannya.

Yang namanya langsung tidur setelah makan, terutama makan besar, akan berdampak jelek ke tubuh kita.

Mulai dari bikin makin mengantuk saat bangunnya, tubuh akan menggemuk, sampai meningkatnya risiko penyakit berat.

Lagipula, kalau tidur di malam harinya cukup, kita pasti nggak akan merasa ngantuk saat sahur.

Jadi, perbaiki dulu kebiasaan di poin no.1 ya!

 

5. Tetap beraktivitas seperti biasa

Kebalikan dari yang banyak orang percaya selama ini, tidur terus-menerus bukanlah kegiatan utama, apalagi berdampak baik bagi yang sedang berpuasa.

Justru tubuh harus dibiasakan untuk tetap berakivitas normal, untuk tetap bergerak.

Baca juga: 10 Gaya Hidup Sehat untuk Orang Sibuk

Sayangnya, banyak acara dan kegiatan yang justru ritmenya melambat di bulan ini.

Solusi yang saya terapkan untuk bisa terus bergerak adalah trick your body to always move, daaaan… create tons of to-do list to keep yourself busy!

blog.sittakarina.com_lemas saat bulan puasa_honey

Foto: Madame Noire

 

6. Minum madu campur perasan lemon

Ini salah satu ritual penambah tenaga yang juga oke banget untuk bikin kita tidak lemas saat bulan puasa.

Kita pasti sudah tahu secara mendetail tentang khasiat madu ‘kan. Sedangkan lemon, selain bersifat alkali, buah satu ini juga kaya akan vitamin C yang fungsinya menjaga daya tahan tubuh.

Catatan: bagi yang menderita maag, lebih baik konsultasikan dulu minum perasan lemon di saat sahur ini dengan doktermu.

 

7. Sempatkan berolahraga sebelum berbuka

Bagi yang sudah biasa work out, ini harusnya jadi prioritas keempat, lho!

Jangan sampai bulan puasa membuat kita jadi berhenti berolahraga.

Kurang gerak saat berpuasa membuat badan jadi tidak bugar.

Pada bulan puasa kali ini, saya biasakan work out 15-30 menit sebelum berbuka.

Bisa yang intensitasnya tinggi seperti HIIT, maupun moderat seperti zumba dan main sepak bola bareng anak-anak.

 

8. Jadikan kopi si energy booster

Setengah cangkir kopi sebagai penutup sahur kini jadi sesuatu yang jarang saya lewatkan.

Karena saya penggemar latte, pilihan saya ya jenis kopi satu itu.

Caffeine boost yang didapat dari kopi bikin 6 jam pertama setelah mereguknya tetap melek dan berenergi.

Pada 6 jam pertama inilah biasanya saya manfaatkan untuk mengerjakan sesuatu yang memang butuh konsentrasi tinggi, #NulisCerita misalnya.

Catatan: Lihat kondisi diri dulu, apakah kamu termasuk orang yang sudah terbiasa ngopi, atau hanya social drinker saja? Konsumsi kopi dapat meningkatkan asam lambung. Jadi, hati-hati bagi penderita maag ya!

 

Hal-hal yang bikin lemas saat bulan puasa di tiap orang tentunya berbeda satu sama lain.

Yang paling penting adalah kenali diri kamu, termasuk apa saja kekuatan dan kelemahan yang dapat diperbaiki. Dengan begitu, kelancaran beribadah dapat terwujud dengan baik.

Setelah saya, sekarang saatnya mendengar opini kalian soal kiat apa saja yang berguna agar badan tetap segar saat berpuasa.

Diskusikan di bagian comment yuk 🙂

 

*) Feature image: Sitta Karina



Leave a Comment

  • (will not be published)


7 Responses

  1. Putri

    Gue juga minum madu 🙂 suka deh tips tips d sini bisa banget dilakukan

    Reply
  2. permisi kami mau menawarkan kerjasama untuk menulis di blog & menjualkan rumah, saya leader marketing perumahan di bogor. setiap 1 /satu rumah yang terjual berkat referensi ibu sita karina akan mendapatkan Rp. 5 juta, segera hubungi kami 0895338844481

    Reply
    • @Anggun – Good! Coba bertahap ya, terutama kalau kamu belum pernah lakukan olahraga sebelum berbuka

  3. Alina

    Very useful tips! Kak Sitta kalau berbagi tips bener2 kena banget deh. Yg sekarang jd tantangan tuh disiplin ngejalaninnya. Susah banget !

    Reply
    • @Alina – True! Sebagus-bagusnya tips, untuk menjalankannya perlu kedisiplinan diri. Tanpa itu ya nggak tercapai tujuannya 🙂