8 Cara Menulis Produktif


blog-sittakarina-cara-menulis-produktif
Ini dia caranya menulis produktif!

Sebagai penulis, sejak kecil saya merasa kepala selalu saja penuh sesak dengan percakapan orang-orang (sosok yang biasanya akan menjadi tokoh cerita), ide-ide yang berseliweran, dan berbagai imaji kaya akan warna, suara, bentuk yang tergambar sebagai adegan.

Nah, kalau sudah terlalu banyak ide di kepala seperti ini, berarti harus  segera disalurkan. Tujuan awalnya saat itu sederhana: agar otak tetap waras.

Menulis, apa pun jenis tulisannya, ternyata kaya manfaat.

Menulis menjadikan otak terlatih karena selalu berpikir.

Menulis juga bisa menjadi terapi saat kita sedang dalam kondisi stres atau tertekan. Dengan menulis segala sesuatu yang mengganjal di hati, berarti kita telah menyalurkan beban tersebut.

Selain itu, menulis juga membantu kita mengkomunikasikan apa yang ada di kepala dengan jelas sehingga dapat dipahami orang lain.

Dan yang terakhir (dan paling saya sukai!), menulis membuat kita bahagia. Terutama apabila kita menulis secara ekspresif 😊

Apakah manfaat dari menulis itu akan kita rasakan secara nyata?

Ternyata ya! Itu  jika kita membiasakan diri untuk menulis produktif.

Lantas, bagaimana cara untuk bisa menulis secara produktif dan berkelanjutan?

Baca juga: Cara Menjadi Penulis Best-Seller Mulai dari Nol

Setelah merasakan sendiri selama bertahun-tahun dengan menjalani profesi sebagai penulis, ini hal-hal yang saya lakukan agar mampu menulis produktif untuk semua karya tulis saya (mulai dari novel sampai artikel blog):

1. Selalu tulis langsung saat ide muncul di kepala

Tidak perlu menunggu sampai ada di ruang kerja dan komputer menyala. Tulis ide-ide kreatifmu saat itu juga pada notes di ponsel, atau di atas tisu.

2. Buat deadline 

Agar pengerjaannya teratur dan lancar, tiap kerjaan butuh tenggat waktu, termasuk karya tulismu!

3. Tentukan target masuk akal tiap hari

Dengan urusan rumah tangga saat anak-anak sekolah dan mendampingi mereka belajar sore harinya, saya berusaha realistis untuk menetapkan target menulis, yakni 1/2 halaman tiap hari atau 500 kata tiap hari.

4. Disiplin atur jadwal menulis

Disiplin artinya melakukan sesuatu yang harus dilakukan, termasuk saat kita sedang enggan (baca: malas) menulis.

5. Coba jenis tulisan lain

Ketika lagi mentok dengan karya fiksi yang tengah saya garap, biasanya saya selingi dengan menulis cerpen maupun ngeblog demi refresh pikiran πŸ˜€

6. Berkomitmen menyelesaikan naskah sesuai deadline 

Hambatan saat menulis akan selalu ada. Tapi, ketika kita sungguh-sungguh menyelesaikan sebuah tulisan, pasti hasilnya akan tepat waktu atau tidak meleset terlalu jauh dari deadline.

7. Berhenti sejenak

Saat pikiran sangat penat atau sedang berhadapan dengan kebuntuan, rehat untuk beberapa saat. Bedakan ini dengan rasa malas. Ketika kepala sudah tidak sanggup lagi berpikir, maka yang kita butuhkan adalah istirahatβ€”atau sesimpel hal yang bikin kita happy!

8. Menulis dengan bahagia

Ah, nggak butuh penjelasan mendalam untuk yang ini ya. Yang jelas, sesuatu yang dilakukan dengan happy pasti hasilnya OK dan bikin “nagih” untuk terus dikerjakan.

Menulis dengan bahagia bikin kita nggak hanya menikmati hasilnya saja, tapi juga proses kreatif itu sendiri.

Dan yang pasti, menulis dengan hati senang dengan sendirinya mendorong kita jadi lebih produktif dalam menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Seperti apa kiat jitu yang biasa kamu lakukan agar bisa menulis produktif?

Please do share in the comment section! 😊

 

*) Feature image via Bossladies Magazine



Leave a Comment

  • (will not be published)


48 Responses

  1. Makasih bgt mbak pencerahan dan inspirasinya.Mohon doanya sy msh belajar nulis nih,mg naskah buku sy bisa rampung😊

    Reply
  2. Dilhong

    Selalu suka dengan tulisan mba Sitta ringan tapi besar maknanya

    Reply
  3. yola

    halo kak sitta, makasii tips nya kak.. saya selalu suka membaca tulisan-tulisan kk, terus menginspirasi ya kak.. 😊

    Reply
  4. DyNusa

    makasih bu, saya berusaha menerap apa yang coba di sampaikan dari sini. skali lagi makasih BU πŸ˜€

    Reply
  5. chie

    salam knal mb sitta, sy suka liat blog dan isi blognya…. sy tidak muluk menjadi seorang writer terminal..sy Hanya ingin menuangkan dan berbagi cerita hidup seria pengalaman saya .juga sebagai sarana penghilang stress sy di saat malam.. beberapa kali saya buat blog pribadi terlupakan begitu saja. bagaimana ya mb sitta tipsnya biar sy memulai menulis tanpa terlalu berlebihan karena saking larut dengan itu jadi lebaay dan bingung mau memulai nulisnya…. terima kasih

    Reply
  6. Wildan K

    Kemudian hal2 apa yg bisa kita tulis? Sejujurnya suka mnulis tp tdk tau hal apa yg bs ditulis, apalagi slalu kepikiran apa iya dg menulis ini ada tujuannya? Apa menulis ini jg berguna? Kadang ketika menulis hal2 spt daily activity jadinya seperti curhat dan kmudian berakhir dg perasaan tdk menyenangkan

    Reply
  7. shofiya hakim

    bener bgt kak. dua yg sllu brhasil untuk aku merefleksi dan healing hati dan pikiran. Nulis dan lukis/gambar.
    biasanya cma btuh ruang sendiri sih kak,kl lgi d rumah biasanya sma minuman hangat,bisa kopi dll. ^^

    Reply
  8. Luki

    Betul sekali menulis bs membuat qt bahagia, tapi kadang menulis sambil bekerja membutuhkan waktu tenaga dan pikiran yg cukup, kadang utk menulis 2 paragraf saja terasa lama sekali,
    Bagaimana cara agar sepulang kerja bs tetap fokus menulis?

    Reply
  9. dari dalam diri sih ya kuncinya hehehe…intinya nyaman dl ya pas lagi nulis, dan cari tau yg bikin ga nyaman apaan.

    Reply
  10. Karina

    Poin nomor dua susah banget :(((( Kadang saat sedang mengalami writer’s block malah terlalu terbawa suasana jadi nggak mulai-mulai lagi πŸ™

    Reply
    • Karina – Coba cari dulu penyebab writer’s block; apakah kita terlalu lelah, misalnya. Selesaikan masalah itu dulu sampai tuntas, lalu susun rencana (dan semangat!) menulis yang baru lagi πŸ˜‰

  11. Di kepalaku juga suka banyak percakapan-percakapan kak. Tapi seringnya kalau dituliskan feel-nya ilang. Hehe. Gimana ya kak biar atmosfirnya jadi tetap sama? Btw. Im your big fans, Kak. πŸ™‚

    Reply
    • Hani – Menurutku, kamu perlu deskripsikan keadaan saat percakapan itu terjadi, tak hanya ucapan para tokohnya saja πŸ˜‰ Contoh: seperti apa bahasa tubuh si tokoh, suasana yang menyelimuti mereka, serta kondisi fisik lingkungan di sekitar mereka.

  12. Karniati

    Halo kakak
    Saya ini sejak buka dan baca-baca tips menulis dari kakak, I love it so much
    Banyak dari tips yang kakak jabarkan yang sudah membuka pikiran saya tentang menulis.
    Semua tips kakak berguna banget untuk saya yang mau jadi seorang writer, blogger dan instagrammer handal seperti kakak
    Terimakasih sekali tips-tipsnya kak
    Saya tunggu tips selanjutnya dari kakak

    Reply
  13. Nares

    hello kak, i’m a fan of your works, a lot. umur aku 17 tahun dan punya passion untuk nulis literally sekarang aku nulis apapun entah poem, my thoughts about whats happening in the world atau cerpen. pingin sebenernya bisa punya novel😭 . i just want to say thankyou for this post , it boost my self esteem soo much! (also the entire blog tho) tetap berkarya kak!

    Reply
  14. Poin pertama itu selalu dilakukan tapi apesnya selalu kehilangan buku catatannya, terselip entah di mana πŸ™

    Reply
  15. kesalahan saya tuh mba suka banget banyak ide tapi malah dihayalin. Ga di tulis. Jadi ujung-ujuingnya lupa padahal rasa-rasanya hayalan tadi keren. hmm

    Reply
  16. Amanda

    Artikel lama tp msh berguna banget! Tapi susah untuk bisa menulis secara bahagia spt yg kakak bilang krn sdh terlalu capek kuliah. Gimana ya biar bisa tetap menulis walaupun kitanya sibuk kuliah ?

    Reply
    • Amanda – Pelan-pelan beradaptasi dg jadwal yg sibuk. Jika memungkinkan menulis, lakukan. Kalau belum, jangan dipaksakan. Kedepankan prioritas ya πŸ™‚

  17. Renata Hasyim

    Suka tipsnya banget! Dan jujur, bagian disiplin tuh susah dilatihnya πŸ™ πŸ™

    Reply
  18. Eviana Misty

    You really my fav writer. You not only a great writer but also a good person. Good personality. I proud of you^^keep writing!!!I always wait for your books…

    Reply
  19. ayudia

    saya punya masalah dengan menulis. saya ingin menulis, semuanya ada di kepala saya. tapi begitu dihadapkan dengan layar komputer atau kertas, tiba-tiba otak saya mandek dan tangan saya tidak bisa menyalurkan apa yang sudah ada di otak saya sebelumnya. seakan-akan semua yang ada di otak saya, imajinasi saya, langsung lenyap begitu mau disalurkan lewat tulisan. apa yang salah ya mbak sitta?

    Reply
  20. lestari

    wow pantas karya” kaka selalu terasa nyata…mengalir seperti air, sukses ya ka….

    Reply
  21. Brenda

    halo mbak sitta yg karya nya keren2 bangettt!!!!!aku suka nulis juga loh,, tapi sampai sekarang blom brani mempublikasikannya atau berniat kasih karya saya ke penerbit,, karena takut ditolak… hehehe….ada tips gak dr mbak sitta,, kira-kira penerbit mau nya terima karya kita yang kayak gimana yah???

    Reply
  22. Stroberi Cake

    Kak Arie ngirim cerita ke majalah masih bisa ditolak???? :-O Yang bener, Kak??? Majalah mana yang berani nolak???

    Reply
  23. via

    inspirational is ur middle name. always admiring ur work Arie =)

    Reply