Cerpen inspiratif meninggalkan kesan tersendiri.
Berbeda dengan novel maupun novelet, cerita pendek atau cerpen memiliki durasi cerita lebih singkat. Walau begitu, bukan berarti kisah tersebut tidak komplek.
Banyak cerpen yang, karena keterbatasan kata dan timeline, justru terasa lebih seru daripada membaca kisah-kisah panjang seperti yang tersaji pada novel, novelet, maupun cerita bersambung.
Masih ingatkah sensasi saat pertama kali membaca cerpen inspiratif yang kamu suka?
Saya masih!
Waktu SD, saya dan teman sekelas pernah mendapat tugas membedah cerpen karya A.A. Navis, Robohnya Surau Kami. Walau itu hanyalah tugas Bahasa Indonesia, tapi karena suka dengan kisahnya yang thought-provoking, saya merasa nggak kayak mengerjakan PR!
Versi yang lebih santai dan berasal genre favorit saya selama ini (apalagi kalau bukan teenlit!), Kissing Tennessee karya Kathi Appelt dan Perjalanan Mata dan Hati dari Prima Rusdi nggak pernah membosankan walau dibaca berulang kali!
Bagaimana Menulis Cerpen yang Inspiratif?
Sayangnya, tidak semua cerita pendek berkesan, apalagi bermakna, untuk dinikmati.
Sebagian kisah tersebut tidak meninggalkan rasa apa pun di hati. Bahkan, beberapa tidak jelas maksud dan petikan hikmahnya walau sudah bolak-balik dibaca.
Baca juga: Pengalaman Pribadi Jadi Cerita? Ini Triknya!
Lantas, apa sih yang sebenarnya menjadikan sebuah cerpen itu inspiring?
Apakah semata karena ceritanya asyik dibaca, karakter tokohnya kuat, plot tak bisa ditebak, atau meninggalkan kesan di hati pembaca setelah selesai dibaca?
Cerpen inspiratif merupakan gabungan dari unsur-unsur cerita fiksi yang kuat sehingga menghasilkan keseluruhan cerita yang dinamis lagi berkarakter.
Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk terus berlatih mengolah unsur cerita fiksi yang digarapnya demi hasil akhir yang cemerlang.
Yang tak kalah penting untuk mencapai itu adalah kita pun mesti lihai bercerita dalam jumlah kata yang minim—alias jago menulis cerpen.
Cara menulis cerpen inspiratif bisa kamu ikuti dalam 3 langkah simpel ini:
1. Buka dengan masalah
Langsung sajikan keadaan di mana tokoh utama menghadapi sesuatu yang berpotensi meledak jadi masalah besar di kemudian hari. Misalnya, perbedaan prinsip, hubungan renggang, persaingan, rasa dengki maupun percaya diri yang rendah.
Perlihatkan kejadian demi kejadian yang akhirnya meruncing menjadi sebuah konflik.
2. Ciptakan konflik berarti
Seperti apa konflik yang berarti dalam sebuah cerpen?
Bayangkan konflik yang mampu menguji sikap dan kearifan si tokoh utama, serta menjadikan dunianya jungkir-balik.
Itulah jenis konflik yang membuat pembaca haus akan adegan-adegan selanjutnya hingga cerita berakhir.
3. Tutup dengan penyelesaian
Setelah konflik mencapai klimaksnya, buat akhir yang memuaskan dari serangkaian kisah tersebut. Jadikan sosok tokoh utama berevolusi. Misalnya, dari yang awalnya pemalu dan menutup diri, pada akhir cerita ia berani menentukan hidupnya tanpa intervensi lingkungan sekitar.
Masih bingung bagaimana menyusun sebuah cerpen sederhana dari awal sampai akhir?
Coba simak cerita singkat berikut yang bisa kamu baca sambil ngopi sore 🙂
Jari-jari Lincah
Flori curhat soal harinya yang nggak enak kepada hairstylist yang biasa memotong rambutnya, tanpa menyadari bahwa penata rambut tersebut ternyata memendam sesuatu yang pelik dalam kehidupannya. Baca kisah lengkapnya di sini.
Telusuri Hati
Tari merupakan instruktur olahraga yang tengah naik daun dan baru membuka fitness center bersama suaminya. Ia gemas melihat bagaimana orang mengelu-elukan dirinya dan menganggap suaminya—mantan atlet yang kini duduk di kursi roda—seakan-akan tidak ada. Bagaimana mereka menyikapi kehidupan seperti itu?
Sudah memulai cerpen pertamamu selama ini?
Apa cerpen inspiratif yang jadi kesukaanmu sepanjang masa?
*) Feature image via @blogsociety
2 Responses