Penting disiapkan saat memasuki musim hujan.
Tantangan terbesar bagi tubuh saat pergantian musim adalah adaptasi. Bagaimana caranya tubuh tetap bugar ketika cuaca tidak seideal sebelumnya.
Padahal, bukan berarti kesibukan kita mereda pada musim ini. Pada kenyataannya, kegiatan kita kerap lebih banyak dari biasanya!
Terasa nggak sih, bahwa belakangan ini cuaca seperti anomali banget? Dalam satu hari, gerimis-terik-mendung-hujan deras-terik bisa silih berganti sampai 5x!
Nah, ini namanya musim peralihan atau musim pancaroba.
Biasanya ini terjadi pada bulan-bulan pergantian musim hujan ke musim kemarau maupun sebaliknya.
Tanda-tanda musim pancaroba adalah seperti yang saya sebutkan di atas: cuaca berubah-ubah dalam rentang singkat, kadang terik, kadang hujan, dan biasanya juga disertai angin kencang.
Kebayang ‘kan, menjaga kesehatan di musim pancaroba lumayan challenging, terutama kesehatan anak 😖
Dulu kedua putra saya, Harsya dan Nara, bolak-balik batpil dan demam ketika memasuki musim pancaroba. Kegiatan mereka nggak banyak, tetapi cukup intens, yakni aktif berlatih memperkuat tim sepak bola sekolah.
Alhasil, tubuh keduanya pun ambruk. Penyakit berdatangan; roseola, bronkiolitis sampai demam berdarah dengue.
Awalnya saya mengira ini karena kelelahan saja.
Baca juga: Sehat Itu Murah dan Mudah
Agar tubuh anak-anak lebih kuat, saya mencoba berbagai cara mulai dari memberikan suplemen makanan sampai menambah waktu tidur mereka di malam hari.
Ternyata ada satu hal yang perlu perbaikan: pola makan mereka.
Saat cuaca di luar sedang seekstrem ini, makan alakadarnya tanpa memperhatikan asupan nutrisi sama saja dengan tidak membangun benteng pertahanan yang kuat terhadap kuman penyakit.
Foto: Brooke Lark via unsplash.com
Kenapa tubuh mudah sakit saat musim pancaroba dan musim hujan?
Dari penjelasan dokter keluarga, perubahan musim biasanya akan disertai perubahan cuaca. Berubahnya cuaca ini berarti berubah juga tekanan dan komposisi udaranya, sehingga mendukung berkembangbiaknya virus dan kuman di sekitar kita.
Perubahan kondisi cuaca yang cukup ekstrem juga mengakibatkan tubuh setengah mati beradaptasi. Untuk mampu menjalankan proses ini dengan baik, tubuh tidak bisa bekerja sendiri.
Dari mana saja asal bantuan yang dibutuhkan tubuh?
Ternyata itu berasal dari nutrisi makanan dan tenaga yang didapat dari waktu istirahat berkualitas.
Memang akan lebih sulit untuk bisa meningkatkan daya tahan tubuh saat musim hujan, terutama ketika anak-anak masih kecil.
Yang bisa dilakukan adalah terus mengingatkan mereka dengan sabar dan memantau aktivitasnya sehari-hari.
Tapi, nggak usah khawatir. Dengan bertambahnya usia, daya tahan tubuh anak pun akan berangsur kuat. Anak usia 8 tahun tidak lagi sakit sesering saat ia masih 2 tahun. Upaya meningkatkan daya tahan tubuh mereka pun tak lagi sesulit dulu.
Satu hal yang mesti diingat, daya tahan tubuh orang dewasa berbeda dengan anak-anak.
Pada musim peralihan seperti ini, yang biasanya sakit lebih dulu adalah para bocah. Ditambah, anak-anak kadang lupa untuk mencuci tangan setelah bermain dan kerap memegang hidung maupun mulut tanpa disadari. Karena itu, kuman dan kotoran mudah sekali masuk ke dalam tubuh.
Cara jitu meningkatkan daya tahan tubuh
Jadi, agar tetap sehat dan bugar menghadapi musim hujan, mulai dengan 3 tips sederhana yang sudah terbukti ampuh ini:
1. Cukup tidur
Ingat, ini artinya kita mendapatkan quality sleep di malam hari. Jadi, tidur jangan cuma asal tidur. Dan jangan heran, ketika kita tidur asal-asalan, demam, batuk, dan pilek pun akrab mengunjungi, Pastikan kita tidur sesuai waktu yang dianjurkan. Ingat, durasi tidur untuk orang dewasa dan anak-anak berbeda, lho.
2. Cukup minum air putih
Hidrasi yang cukup menunjang lancarnya proses yang berlangsung dalam tubuh. Efeknya tak lain membuat tubuh tetap dalam kondisi sehat. Bosan dengan air mineral biasa? Coba bikin infused water dengan potongan timun dan semangka seperti ini:
3. Dan yang terpenting serta cukup mudah dilakukan: makan buah minimal 3 cup tiap hari
Jika bisa, sebaiknya raw food. Makan langsung buah dari kulitnya dan dipotong-potong, jika perlu. Ukuran cup tersebut bisa dikonversi ke ukuran mangkuk kecil. Dengan lebih banyak makan buah, rasa lapar pun teratasi dan kita jadi nggak cari-cari camilan junk food.
Jadi, cuma perlu makan buah, tanpa sayuran?
Idealnya tentu konsumsi keduanya. Tetapi, banyak lho yang susaaaah sekali menelan sayuran, terutama anak-anak. Untuk mereka yang picky-eating bisa coba dengan rajin mengudap buah-buahan dulu baru nanti naik kelas ke makan salad 😉
Harsya dan Nara sendiri hanya menyantap sayuran saat makan besar pagi, siang, dan malam saja. Porsi buah-buahannya malah lebih banyak.
Setelah bocah-bocah ini lebih rajin mengudap buah, frekuensi sakit mereka pun berkurang drastis. Padahal, kegiatan selama seminggu tetap sama: sekolah, ekskul, dan klub soccer.
Terus, bagaimana dengan orang dewasa?
Rajin mengonsumsi madu terbukti OK untuk menjaga daya tahan tubuh saat musim hujan.
Alternatif suplemen alami lainnya yang bisa dicoba adalah… jamunya Pak Jokowi!
Sesekali saya juga ikut menyeduh ini lantaran cara membuatnya mudah sekali. Tinggal beli bahan-bahannya di pasar atau supermarket. Resepnya bisa dilihat di sini. Pantesan Pak Jokowi selama ini bugar banget 😍😍😍
Apakah penting untuk tetap olahraga di musim hujan?
Tentu dong!
Namun, pastikan kita tahu betul kondisi tubuh dan pikiran saat itu. Ketika tubuh kurang istirahat dan pikiran tengah stres, lebih baik utamakan tidur lebih cepat daripada melakukan 8 menit HIIT di malam hari.
Selain itu, lebih baik berolahraga di dalam ruangan daripada sambil hujan-hujanan. Serta, segera ganti pakaian agar tidak masuk angin.
Siap mencoba tipsnya pas sedang musim pancaroba begini?
Sebutkan dong, kebiasaan apa yang ingin kamu ubah demi meningkatkan daya tahan tubuh saat musim hujan?
*) Feature image: Arthur Osipyan via Unsplash
Terima kasih banyak, mba tipsnya. Apalagi tentang jamu yg dikonsumsi pak Jokowi. Saya mau cobaa hehe 😊😊
Widania – Sama-sama. Stay healthy 😊💪