Hmm, berapa sebenarnya berat badan ideal wanita?
Selama ini perhatian kita terhadap tubuh sering kali hanya terfokus pada “pengen langsing” atau “pengen nurunin berat badan”. Namun, di balik kedua harapan tersebut, sebenarnya kita tidak tahu secara pasti: yang langsing itu seperti apa? Atau, mau menurunkan berat badan berapa banyak?
Nah, jika tujuannya saja masih bingung, jangan harap kita bisa mengupayakan rencana dan aksi-aksi untuk mencapainya 😅
Parahnya lagi, sudah tidak tahu tujuan dan bingung mau mulai dari mana, kebiasaan ngemil junk food jalan terus. Padahal, menjadi sehat itu semestinya bukan sekadar tujuan akhir.
Menjadi sehat merupakan proses—kebiasaan yang dilakukan secara rutin tiap hari.
Logika sederhananya, dengan melakukan ini dengan sadar dan berkesinambungan, maka berat badan ideal pun akan terbentuk.
Berat badan dan body image
Tidak ada satu pun orang yang cuek-cuek aja dengan berat badan mereka. Walau terkesan tak peduli, seseorang pasti menaruh perhatian akan isu ini… di dalam hati.
Karena apa?
Berat badan erat kaitannya dengan body image, dan tiap orang ingin memiliki body image yang membuatnya tampak menarik.
Teman saya Joya salah satunya.
Joya memiliki tinggi dan berat badan 150/49. Awalnya, ia merasa oke saja dengan size tersebut. Toh, ia tidak pernah ngos-ngosan saat naik tangga ke ruang meeting, bahkan masih kuat lari 5K!
Namun, semua berubah saat foto Joya bersama Raina dan beberapa teman sedivisi mereka muncul di inbox-nya.
Di sebelah Raina dan lainnya, Joya terlihat seperti truk! Kaki Raina jenjang sekali. Yesha yang nggak kurus-kurus amat ternyata memiliki lengan yang kecil namun berotot. Semua di foto itu keren, kecuali Joya.
Joya jadi bertanya-tanya, berapa berat badan ideal wanita tinggi 150 kayak gue, ya?
Untuk menjawab rasa penasarannya, ia langsung mencari tahu dan mendapatkan istilah yang terdengar asing di telinga: BMI.
Body Mass Index.
Jadi, BMI ini adalah pengukuran lemak tubuh berdasarkan perbadingan tinggi dan berat badan, baik itu berat badan laki-laki maupun perempuan.
Lantas, bagaimana cara menghitung berat badan ideal yang mudah?
Baca juga: Diet Sehat Seperti Ini yang Bikin Panjang Umur
Caranya dengan mengukur skor BMI kita, yang ternyata juga bisa digunakan untuk mengetahui berat badan ideal pria!
Tahapan menghitung skor BMI sesimpel ini, kok:
- Pertama-tama, buka halaman kalkulator BMI
- Pada tautan di atas, pilih pengukuran dalam “Metric”
- Lalu, isi tinggi badan dalam satuan centimeter serta berat badan dalam kilogram
- Lihat hasil BMI di bagian bawah
- Cocokkan angka BMI kita dengan “BMI Categories” di bagian samping kanan
Ternyata dari hasil perhitungan tersebut, skor BMI adalah 21.8.
Mengutip tabel berat badan ideal berdasarkan BMI dari situs National Heart, Lung, and Blood Institute di bawah ini, skor 21.8 ternyata normal:
Underweight = <18.5
Normal weight = 18.5–24.9
Overweight = 25–29.9
Obesity = BMI of 30 or greater
Jadi, mana yang terbaik?
Walau secara klinis tidak masuk kategori overweight, Joya tetap nggak puas dengan skor tersebut. Iseng, dirinya mencari tahu, berapa sih tinggi dan berat badan supermodel kesukaannya, Gigi Hadid.
Begitu hasilnya muncul di layar ponsel, makin paniklah dia.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kebanyakan model, termasuk Victoria’s Secret angels, memiliki kategori BMI “underweight”. Lihat saja Gigi Hadid, dari hasil perhitungan BMI berdasarkan tinggi dan beratnya, maka didapat skor 17.2!
Banyak yang mencibir, semua model ya pastinya anoreksik! Namun, ada juga yang berpendapat bahwa pola makan sehat dan ketat para angel–lah yang membuat mereka memiliki berat badan ideal seperti itu.
Joya ingin memangkas sedikit berat badannya agar foto-fotonya yang menghiasi feed medsos tidak selebar itu. Namun, ia urung untuk mengikuti diet ekstrem para supermodel yang sebagian besar hanya mengonsumsi sayuran dan liquid food.
Mendapati dirinya sesaat panik, Joya jadi sadar, ia masih perlu “berdamai” dengan body image-nya sendiri.
Salah satu caranya adalah dengan tidak begitu saja mengikuti doktrin dan standar langsing di luar, apalagi versi dunia hiburan yang kerap tidak realistis.
Joya pun sadar, hasil perhitungan BMI merupakan batasan yang mesti diwaspadainya agar tidak makan berlebihan maupun tergoda menjalani diet mati-matian. Keduanya sama-sama tidak sehat buat tubuh dan jiwa!
Skor BMI penting, tapi kesehatan menyeluruh jiwa-raganya jauh lebih penting.
And she doesn’t need to be Gigi to feel good about herself ✨
*) Feature image: @yunmai
10 Responses