Pentingnya Mencari Teman Baru—dan Cara Memulainya


Blog Sitta Karina - Pentingnya Mencari Teman Baru dan Cara MemulainyaTeman baru, wawasan baru.

Saat kita sudah merasa nyaman dengan lingkungan pertemanan yang ada, kadang kita berpikir,”Udah nggak butuh lagi mencari teman baru, deh. Ini udah cukup.”

Apalagi, kita tahu bahwa pertemanan di usia dewasa sering kali sama “drama”-nya dengan masa SMA. Namun, kondisi kali ini berbeda; kita sudah memiliki tanggung jawab lebih, ke keluarga dan pekerjaan, misalnya.

Di saat pertemanan yang ada, yang kita miliki saat ini terasa nyaman dan membuat kita malas mencari teman baru, coba tanya ke diri: apakah persahabatan tersebut benar-benar membuat kita nyaman atau sebenarnya ada sesuatu yang mengganjal, tapi kita sungkan untuk mengemukakannya?

Seperti hubungan pada umumnya, persahabatan pun memiliki ups and downs tersendiri.

Adakalanya rutinitas dalam upaya menjaga silaturahmi bersama justru bikin kita kewalahan, mulai dari ngopi cantik tiap minggu, bachelorette party, pernikahan, reuni, arisan, birthday dinners, lahiran anak, sampai pesta ulang tahun anak dan teman anak (bertema pula!) 😱

Menghadapi keadaan monoton—dan serba melelahkan itu—sering kali membuat kita ingin refresh sejenak.

Nah, inilah waktu yang tepat untuk mencari teman baru!

 

Teman Baru, Suasana Baru

Pengalaman Naila bisa kita jadikan contoh.

Jadi, walau usia bertambah, Naila tetap dekat dengan BFF masa kuliah. Tiap akhir pekan, mereka pasti bertemu. Terakhir saat anaknya Kara, salah satu BFF Nai, berulang tahun dan dirayakan dalam pool party seharian.

Minggu depan, giliran Angie yang jadi host arisan rutin mereka. Padahal, akibat pool party tersebut, anaknya Nai kecapean dan langsung terkena batuk-pilek hingga Naila ikut begadang menemani si kecil.

Baca juga: 10 Cara Menjadi Pribadi yang Menyenangkan

Kadang, Nai ingin rehat sejenak dari rutinitas pertemanan mereka yang luar biasa padat.

Mungkin… ia juga ingin mencari obrolan baru. Bukan sekadar ghibah tak berfaedah.

Mendapatkan teman baru berarti kita menjalani pengalaman dan suasana baru.

Bisa jadi, itu merupakan tantangan tersendiri yang membuat kita keluar dari zona nyaman.

Beberapa manfaat yang kita dapat dengan mencari teman baru, antara lain:

1. Membuka wawasan baru

Berganti teman artinya berganti pula topik obrolan kita. Sesekali keluar dari rutinitas itu seru, lho! Bersama sosok baru tersebut, kita bisa bertukar ide yang tak terpikirkan sebelumnya.

2. Tidak kesepian

Saat para teman lama larut dalam kesibukan masing-masing, kita jadi nggak kesepian lagi, deh. Soalnya kita sudah memiliki teman ngobrol lain 😉

3. Melatih kemampuan sosial

Bersosialisasi ada seninya. Kemampuan ini hanya akan berkembang sesuai jam terbang alias seberapa sering kita bertemu dan bertukar pikiran dengan orang baru.

Semakin baik social skills, semakin tinggi kepekaan sosial seseorang. Ini menjadikannya sosok yang mampu berempati dan beradaptasi dengan lingkungannya.

Sebaliknya, kemampuan sosial yang rendah bisa dilihat dari sulitnya seseorang untuk berempati terhadap keadaan orang lain.

Blog Sitta Karina - Cara Mencari Teman Baru 2Foto: Chama via Pexels

4. Meningkatkan kemampuan berbahasa

Sering merasa kesulitan mengubah buah pikiran ke dalam kata-kata? Coba lebih sering mencari teman baru, deh. Frekuensi dialog—dalam berbagai topik dan suasana—ternyata mampu meningkatkan kecerdasan linguistik kita. Keren ‘kan? 😍

 

Cara Mencari Teman Baru

Sebagai manusia, wajar kok sesekali kita butuh “menyepi”—menghindar dari keramaian, termasuk pertemanan.

Hal seperti itu tentunya kurang baik bagi diri jika dilakukan secara terus-menerus.

Baca juga: Hidup Nyaman Tanpa Drama, Bisa Nggak Sih?

Memulai pertemanan baru kadang tak semudah mengucapkannya. Namun, trik berikut ini akan membantu proses kita mencari teman baru dengan lebih mudah:

1. Membuka diri

Jangan menutup diri dan (selalu) memilih duduk sendirian saat makan di pantry kantor. Bergabung dengan meja lain dan nikmati obrolan yang ada, walau kadang kita tidak sepenuhnya paham maupun cocok. Pasti ada hikmah dan wawasan baru yang kita dapatkan dari sini!

2. Mengajak ngobrol lebih dulu

Ada orang tua lain yang juga menunggu si kecil keluar dari sekolah? Sesekali kita dulu yang mengajak ngobrol, yuk. Coba mulai dengan topik masa kini yang ringan dan aman (no politics, please!). Berikutnya, biarkan semua mengalir.

3. Manfaatkan media sosial

Medsos bisa menjadi ajang yang tepat untuk mencari teman baru. Ajukan pertanyaan seru. Respons topik yang tengah hangat didiskusikan. Sahutan dari akun-akun lain pada akhirnya berujung kopdar dan pertemanan berfaedah 😀

4. Hadiri acara sesuai minat dan hobi

Saat rutin mengikuti kelas bootcamp, biasanya kita mendapatkan teman yang seru untuk diskusi soal health & fitness. Let’s just say, birds with the same feather flock together!

Setelah Naila berkenalan dengan Rhea ibu dari teman se-playgroup putrinya, obrolan yang awalnya sekitar sekolah anak-anak berkembang menjadi motivasi hidup sehat—sesuatu yang tak pernah ia bicarakan dengan teman-teman terdahulu!

Nai memiliki teman baru, namun tanpa ikatan terlalu erat seperti persahabatannya dengan Kara dkk.

Hubungan Nai dengan para BFF tersebut?

Tetap baik, dong!

Hanya saja, sekarang lingkup pergaulan—serta wawasannya—jadi lebih luas.

Naila yakin, ini takkan berhenti di Rhea saja.

 

*) Feature image: Elevate via Unsplash



Leave a Comment

  • (will not be published)


One Response

  1. Aku termasuk orang yang bosenan. Bahkan dulu waktu jaman sekolah setiap kenaikan kelas aku selalu berpikir, “tahun ini mau berteman dekat sama siapa ya?” hahahaha. Pas udah dewasa memang semakin kecil sih circle-nya. Tapi kadang aku suka challenge diri sendiri untuk kenalan sama orang di tempat yang baru. Karena who knows kita bakalan jadi teman baik juga 🙂

    Reply