8 Cara Menghemat Uang Belanja Bulanan yang Terbukti Efektif


Blog Sitta Karina - Cara Menghemat Uang Belanja BulananBukan dengan menabung.

Bicara soal uang belanja bulanan bisa diartikan bermacam-macam.

Mulai dari uang untuk membeli kebutuhan pokok berupa pangan maupun termasuk non-pangan seperti bayar listrik, pulsa, kontrakan, uang sekolah, upah asisten rumah tangga, dan lain sebagainya.

Bahkan, ada juga yang menyertakan dana beli make up dalam daftar belanja bulanan mereka–dan ini sama sekali nggak salah, kok 😀

Apa pun daftarnya, yang penting kita paham cara menghemat uang belanja tersebut agar cukup untuk jangka waktu tertentu sampai memiliki penghasilan berikutnya. Dalam hal ini, anggap jangka waktu yang menjadi patokan adalah satu bulan.

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dapat dilakukan jika kita tahu berapa nominal serta apa saja jenis kebutuhan tersebut.

Jadi, hal pertama yang mesti dilakukan adalah membuat daftar pemasukan dan pengeluaran (cashflow) mulai tanggal 1 sampai akhir bulan.

Baca juga: Jadi Kaya di Usia Muda? Ikuti 5 Trik Simpel Ini

Setelah itu, buat skala prioritas dari yang pemenuhannya paling penting dan harus didahulukan. Contohnya sebagai berikut:

  1. Makan 3x sehari
  2. Snack
  3. Vitamin
  4. Perlengkapan mandi
  5. Perlengkapan rumah tangga (deterjen, sabun pel, dll)
  6. Listrik prabayar
  7. Pulsa/kuota
  8. Uang sekolah playgroup

.
.

25. Kongkow di kafe

Bandingkan pengeluaran untuk daftar kebutuhan di atas dengan penghasilan kita. Jika masih ada sisa, berarti sudah OK. Kita tinggal berinvestasi dengan sisanya.,

Kalau ternyata tidak ada sisa sama sekali atau malah uangnya kurang, pilihannya ada dua: mulai mencari kerja sampingan atau menurunkan standar hidup kita selama ini.

Pilihan kedua bisa ditempuh dengan menerapkan cara menghemat uang belanja bulanan yang, menurut saya, hasilnya cukup efektif.

Awalnya melakukannya sih memang agak ribet. Namun, seiring perkembangan waktu dan, ehem, jam terbang, kita jadi makin terbiasa, kok!

Ini dia cara menghemat uang belanja bulanan yang menjadi pegangan saya dan bisa diterapkan oleh mereka yang masih lajang maupun sudah berkeluarga:

1. Rencanakan menu untuk seminggu

Buat daftar makanan yang akan dimasak selama seminggu, lalu belanja tiap 3 hari sekali. Perencanaan seperti ini mencegah kelebihan membeli bahan makanan yang akhirnya malah tidak terpakai.

2. Belanja di pasar atau tukang sayur

Membeli bahan makanan di pasar maupun tukang sayur sering kali lebih murah, apalagi jika sudah menjadi langganan!

3. Olah sisa makanan

Masih ada sisa ayam goreng semalam, tapi bosan memakannya dengan nasi putih saja? Coba olah menjadi nasi goreng atau aduk dalam salad mix untuk besok pagi.

4. Pembayaran rutin dengan auto debit

Biasakan membayar pengeluaran rutin seperti tagihan kartu kredit, listrik, sampai layanan streaming secara otomatis (dipotong langsung) untuk menghindari telat bayar. Dendanya tentu bikin pengeluaran membengkak ‘kan?

5. Buat kopi sendiri

Semurah-murahnya beli kopi di coffee shop langganan, lokal maupun luar negeri, tetap lebih ekonomis jika kita membuat kopi sendiri di rumah!

6. Bawa bekal saat beraktivitas

Sejak belajar simple meal prep yang resepnya bertebaran di Instagram, saya sering kali menyiapkan makan siang untuk diri sendiri dan anak-anak di sekolah. Lebih sehat dan (jauh) lebih murah!

7. Manfaatkan diskon uang elektronik

Karena saat ini pemakaian uang elektronik atau e-money kian gencar, tak heran jika promo diskon belanja sampai makan hemat di restoran pun semakin banyak pilihannya. Ingin makan enak pas tanggal tua? Ini kesempatannya!

8. Belanja saat promo akhir pekan

Pasar swalayan besar kerap menggelar promo barang diskon saat akhir pekan, mulai dari deterjen sampai daging sapi. Ini kesempatan OK untuk menyuplai kebutuhan rumah tangga dengan harga jauh lebih murah.

Sambil berhemat, pastikan kita juga punya rencana untuk meningkatkan performa karier dan pekerjaan yang digeluti agar penghasilan pun bertambah.

Jika tidak terlalu mendesak, hindari berutang demi memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi keinginan yang sifatnya leisure. 

Karena, sekali berutang untuk barang konsumtif, kita jadi terbiasa melakukan ini dan pada akhirnya sering kali malah terbebani oleh pokok dan bunganya yang berlipat-lipat.

Dengan bertambahnya gaji maupun berkembangnya usaha yang kita jalani dari waktu ke waktu, kebutuhan yang tadinya belum terpenuhi kini jadi bisa tercapai.

Kalau sudah begini, tantangan berikutnya adalah bagaimana menjaga gaya hidup tidak berlebihan agar penghasilan nggak cuma habis untuk kebutuhan konsumsi, melainkan disisihkan untuk investasi di hari tua nanti.

Apa cara menghemat uang belanja yang menjadi andalanmu?

Jangan lupa berbagi tipsnya, ya 🙂

 

*) Feature image: Sonia Rykiel



Leave a Comment

  • (will not be published)


One Response