Tiap bulan, sebagian besar dari kita perempuan pasti mengalami nyeri haid yang bentuknya bermacam-macam. Bisa badan pegal linu, sakit kepala yang menjadi-jadi, sampai yang paling umum: kram perut.
Intensitas nyeri saat haid pun berbeda-beda. Ada yang terasa ringan, masih bisa beraktivitas sambil sesekali meringis, atau sama sekali nggak bisa turun dari tempat tidur saking sakitnya.
Sejak pertama kali haid kelas 6 SD, saya termasuk yang kerap mengalami nyeri walau mild.
Puncak sakitnya adalah saat duduk di bangku kuliah. Nyeri di perut yang terasa begitu menusuk bikin saya mesti bolos tiap kali haid hari pertama.
Cara menghilangkan kram perut yang saya lakukan saat itu hanya minum obat parasetamol yang berfungsi meredakan rasa sakit.
Ajaibnya, nyeri haid jauh berkurang setelah saya melahirkan Harsya!
Penasaran, saya pun melakukan pengamatan simpel terhadap gaya hidup setelah memiliki anak yang saya yakini berkontribusi terhadap hilangnya kram perut tersebut.
Sepertinya ini disebabkan kebiasaan baru saya yang doyan menyantap pisang dan telur akibat mudah lapar ketika menyusui. Saat berkonsultasi ke dokter, barulah saya tahu, bahwa zat pada pisang dan telur ternyata mampu mengatasi gejala PMS dan nyeri haid!
Dibandingkan dengan masa kuliah di mana saya masih merokok, suka liquor, dan makan ugal-ugalan, perubahan gaya hidup signifikan ternyata berpengaruh terhadap intensitas nyeri haid.
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Agar Tidak Mudah Sakit
Walau sekarang nyeri tersebut kadang masih muncul, intensitas sakitnya jauh lebih dapat ditolerir. Bahkan, kadang tidak terasa sakit sama sekali!
Oleh karena itu, jangan keburu panik saat mens datang.
Cukup lakukan 5 cara menghilangkan kram perut tanpa harus menelan obat berikut ini:
1. Hindari junk food, soda dan kafein
Saya tahu, ini sulit banget! 😭 Apalagi saat kita haid, mulut rasanya justru craving dengan makanan berlemak atau yang kadar gulanya tinggi. Ternyata ini disebabkan perubahan hormon dalam tubuh saat siklus haid berlangsung. Menyantap makanan yummy mendorong produksi hormon serotonin yang bisa bikin kita lebih rileks. Selain junk food, hindari icip-icip kopi dan soda selama haid. Kedua jenis minuman ini juga bertanggung jawab terhadap kondisi nyeri haid.
2. Gunakan kompres panas
Beli kantong tahan air panas yang dijual di toko obat, isi dengan air panas, lalu letakkan di atas bagian perut yang terasa sakit. Biasanya saya melakukan ini selama setengah jam dan kadang bisa sampai ketiduran saking nyamannya.
Foto via Musely
3. Olahraga
Hah?! Lagi kesakitan malah disuruh olahraga? Yep. Karena berolahraga saat haid justru banyak manfaatnya, mulai dari mengurangi kram perut sampai mengendalikan pendarahan. Namun perlu diingat, jangan sampai kita overexercise ya, karena ini malah meningkatkan risiko cedera otot dan, yang paling parah, merusak siklus haid itu sendiri. Coba yoga selama 30 menit untuk merelaksasi tubuh sekaligus pikiran.
4. Tetap bergerak aktif
Masih sulit berolahraga saat mens? No problem. Namun, usahakan kita tetap bergerak ketimbang hanya rebahan. Karena dengan banyak bergerak, rasa sakit ketika haid justru lebih terkendali dan badan jadi tidak lesu.
5. Hidrasi yang cukup
Ternyata kurang minum air putih saat haid membuat kram perut dan sakit kepala kian menjadi-jadi. Saat tubuh kehilangan banyak cairan seperti ini, fokus utama kita haruslah menggantikannya dengan banyak minum.
Walau terasa mengganggu, nyeri saat haid sebenarnya merupakan kondisi normal.
Nyeri haid perlu kita waspadai jika intensitas sakitnya makin lama makin tinggi, bukannya mereda. Padahal, dalam kondisi sehat, nyeri dan kram perut ini biasanya berangsur hilang pada hari ketiga.
Kondisi haid tiap perempuan tentu berbeda satu sama lain. Jika siklus haid kita datang, pastikan untuk mendengarkan sinyal tubuh, bukan sekadar memaksakan keinginan saja.
Apakah kamu pernah mengalami nyeri saat haid?
Apa cara menghilangkan kram perut yang menurutmu paling ampuh?
*) Feature image: Erol Ahmed via unsplash.com