Cara Move On dari Mantan dan Sukses Melanjutkan Hidup


Blog-Sitta-Karina-Cara-Move-On-dari-MantanHidup tidak berakhir di sini.

Leah sudah mantap dengan pilihannya, yakni putus dengan Bram. Walau begitu, hatinya tetap merasa sesak. Bahkan, perih.

Bagaimana tidak, sudah empat tahun ia dan Bram bersama. Bram juga yang mengajarkan sampai ia mampu melakukan coding secara mandiri. Tapi di sisi lain, Bramlah yang membuka mata Leah bahwa bukan ia satu-satunya di hati cowok ini. Tak hanya sesekali, Tiara kerap muncul selama masa pacaran tersebut.

Leah selalu memaafkan Bram. Setelah itu, diam-diam ia kerap menyalahkan dirinya sendiri. Leah yang jago coding, sedangkan Tiara supel dan senang hal simpel.

Menurut Andre sahabat Bram, bersama Tiara bikin Bram nggak perlu pusing menyiapkan topik untuk dikupas habis. Ia merasa lebih rileks.

Intinya, Bram merasa bersama cewek cerdas itu melelahkan. Atau lebih tepat lagi, menggerogoti rasa percaya dirinya.

Leah menyadari ia tak memiliki masa depan bersama lelaki seperti ini, secinta apa pun ia kepada Bram.

Yang lebih menyedihkan lagi, Bram tidak tampak terkejut ketika Leah memutuskan hubungan mereka. Seakan-akan hubungan emosional sang pacar kepada Leah telah lebih dulu terputus—jauh sebelum kejadian ini.

 

Semangat dan Kehidupan Sosial Hilang

Buntut dari kejadian itu, tak hanya semangat Leah yang sirna, tetapi kehidupan sosialnya juga.

Teman Bram, teman Leah juga. Tak hanya Andre, tetapi Lukman, Dwiya, Cherry, dan Dimitri juga ikut menghilang dari hari-harinya.

Baca juga: Apa yang Terjadi Ketika Rasa Sayang Itu Hilang?

Cuma Hanum yang tidak minggat maupun ikut-ikutan menyalahkan Leah. “Gile apa lo… gue jadi Leah juga capek batin kali, harap-harap cemas Tiara nggak muncul lagi,” labraknya saat Cherry dan Lukman menganggap sikap Leah berlebihan.

Leah tak tahu harus melakukan cara move on dari mantan seperti apa lagi karena sejujurnya ia tak bisa berpikir jernih.

Bahkan, apa pun pembelaan Hanum tetap tak mampu membuatnya bangkit.

Leah merasa dirinya kian tenggelam. Ia mulai membenarkan segala ucapan teman-temannya:

Harusnya gue bisa lebih downgrade di depan Bram.

Mungkin cowok emang nggak suka diskusi sama cewek, apalagi yang bisa selalu jawab kayak gue.

Harusnya gue bisa kayak Tiara yang emang cewek banget—berkutat di dunia fashion, bukannya IT.

Parahnya, bukan hanya semangat dan kehidupan sosialnya saja, rasa percaya diri Leah pun perlahan meluruh.

 

Cara Move On dari Mantan secara Damai

Baik diakhiri maupun mengakhiri hubungan percintaan, seseorang tetap bisa merasakan patah hati yang intens seperti Leah.

Ingin rasanya kabur dari kenyataan, dari pergaulan, untuk mengenyahkan semua fakta dan kenangan yang pernah terjadi saat dulu masih bersama.

Apa yang sebaiknya kita lakukan jika pernah mengalami patah hati seperti Leah?

Apakah mesti menyalahkan diri, memperbaiki kesalahan, dan berusaha memenangkan hati Bram lagi?

Menariknya, saat patah hati kita tak hanya kehilangan si dia, tapi juga percaya diri, self-worth… bahkan kehidupan kita.

Memenangkan kembali hati kekasih bukannya mengembalikan semua hal di atas, melainkan justru membiarkan hubungan terdahulu—si dia—menguasai kehidupan kita.

Dan inilah titik di mana kita mesti menyadari, bahwa kondisi dan hubungan seperti itu tidak sehat.

Oke, jadi berikut cara move on dari mantan yang bisa diterapkan tanpa menyiksa diri:

1. Terima kondisi dan hadapi kesedihan

Menerima bukannya pasrah begitu saja dengan keadaan. Butuh jiwa yang kuat untuk mampu menerima kejadian hidup yang pahit sehingga ia dapat bertahan dari kondisi patah hati yang ternyata memiliki efek seperti serangan jantung. Salah satu cara jitu melakukan ini adalah dengan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa dan tidak menyerah melihat sisi positif dari kehidupan kita.

2. Berhenti mencari-cari kesalahan diri

Berhenti menggali kesalahan diri dan si dia, terus-menerus. Maafkan kita, maafkan juga dirinya dan sadari bahwa manusia tak luput dari kesalahan.

Baca juga: Kalau Benar-benar Suka, Ini yang Akan Dia Lakukan

Dengan begitu, kita tidak semakin memupuk rasa benci dan emosi negatif lainnya yang tak hanya mengganggu kesehatan fisik, melainkan juga mental.

3. Lebih menyayangi diri sendiri

Dengarkan kata hati. Lakukan yang membuat kita nyaman. Jangankan melihat Bram, mendapati Andre dari kejauhan saja bisa membuat Leah mendadak mellow. Masih belum sanggup rasanya berkumpul lagi dengan gengnya ini. Oleh karena itu, ia pun memilih menyingkir dan menata kehidupannya yang hancur berserakan.

4. Sadari keadaan buruk saat masih bersama

Saat sudah putus dengannya, kadang kenangan indah itu masih menyelinap, membuat ingin kembali ke masa lalu. Coba bersikap realistis dan lihat kondisi buruk yang pernah terjadi, yang menyebabkan kita dan kekasih putus. Dengan tidak meromantisasi kenangan, kita pun merasa lebih yakin bahwa ini keputusan terbaik yang mesti ditempuh.

5. Ambil hikmah walau sulit

Semua kejadian menyakitkan di masa lalu pasti memiliki pembelajaran. Pasti ada hikmah yang dapat kita sarikan dan berguna untuk menjadikan kehidupan kita lebih baik di masa mendatang. Belum bisa melakukan ini dalam waktu dekat? Tidak apa-apa. Take your time to heal.

Proses pemulihan dan move on tiap orang berbeda-beda.

Ada yang cepat, ada yang memakan waktu bertahun-tahun. Tergantung kekuatan hati dan seberapa dalam perasaan terlibat kala masih menjalani masa indah bersama.

Apa pun itu, sayangi sekaligus latih jiwa untuk mampu melihat ke depan.

Untuk bangkit kembali.

Bagi yang pernah mengalami patah hati, cara move on dari mantan seperti apa yang menurutmu efektif?

 

*) Feature image: @jcrew



Leave a Comment

  • (will not be published)


3 Responses

  1. sugesti diri sendiri bahwa ‘aku bisa tanpa dia.’ Mungkin itu lebih efektif meski terkesan memaksa dan harus bekerja keras >.<

    Reply
  2. Ratna

    ya ampun, ini pas bgt dimana masa yg baru aj ak lalui. ak hanya mau bercerita phase move on di ak.

    1. pertama pada saat putus rasanya udh yakin ini cara Allah untuk kita menjadi manusia yg lebih baik, karena yakin bgt berhubungan itu 2 orang, bukan 1 orang yg menjadi leader dan pasangannya hanya menjalankan. jadi ngerasa 4th pacaran dan salah satu gak mau memperbaiki, pilihn putus lah yg tepat.

    2. phase dimana kebiasaan berubah 180 derajat. disini ak sebagai perempuan langsung ngerasa kyak gak bisa kehilangan, sedangkan cwonya sedang asik2 bebas ngelakuin apa aja.
    hal itu ngebuat si cwe jadi gusar, seperti gak mau ini terjadi, jadilah si cwe mohon2 untuk dapat berubah dan janji akan menurut dan sebagainya.
    Alhamdulillahnya si cwo kekeh gak mau, disaat ini mulai lah phase ke 3

    3. di phase ke 3 si cwe mulai yg namanya memcari hal baru, ikut meditasi itu sangat baik loh, tp memang ada beberapa anggapan meditasi tdk boleh buat muslim lh, atau nanti manggil roh halus lah dan sebagainya, sebaiknya km search / browsing tempat meditasi yg universal salah satunya the golden space Indonesia.
    dengn meditasi, menerima kenyataan, berserah diri dengan Allah, olahraga dan kegiatan positive lainnya. si cwe jdi suka menyendiri, karena males orang2 nanya tentang hub kita sebelumnya, yg wajar karena biasanya ber2 jadi sendiri terus. tp dengn healing your self itu lama2 menyenangkan. km jadi tau sehebat apa si km sendiri. mungkin kelamaan pacaran membuatku jd tergantung, tp now i can do it my self anything.

    4. lanjut ke phase 4, dimana tiba2 yang cwe udh dont care sampe mute sosmed si mantan, tiba2 cobaan datang. si cwo mulai mengabari dengan alasn mau sharing lah, berteman lah, mengobrol lhh..
    sayangnya perempuan itu punya hati yg gampang haru. jadi cwe harus tegas untuk penolakan itu semua. karena klo km gak tolak km akan mengulang dari awal karena berharap lebih.

    nah.. skrng ak ada di fase ini. doain ak ya. semoga yg terbaik segera menimpa ku dan ak segera di pertemukan jodoh yg terbaik dari Allah. AMIIINN

    Reply