Akhirnya novella Imaji Terindah terbit juga!
Rasanya benar-benar puas dan lega bisa mewujudkan ini di tengah kesibukan dan dinamika baru, yaitu Nara si bungsu kini sudah kelas 1 SD 😊
Jadi, fokus utama kegiatan sehari-hari adalah mengurus kebutuhan bocah-bocah ini dengan ritme yang benar-benar butuh adaptasi cepat. Otomatis saya mesti menyesuaikan lagi waktu menulis cerita, juga ngeblog.
OK, enough with my overlong curhat.
Imaji Terindah edisi baru ini berbeda dengan terbitan sebelumnya.
Tak hanya dari segi cerita dan romance, tetapi dari segi konflik lebih mendalam yang mengikat para tokoh-tokohnya. Selain itu, dalam satu buku terdiri dari 3 buah cerita yang temanya masih berhubungan dengan para Hanafiah! Seru ‘kan? 😀
Dan kali ini, saya nggak hanya memberikan sinopsis Imaji Terindah seperti di bawah:
“Jangan jatuh cinta kalau nggak berani sakit hati.”
Tertantang ucapan putra rekan bisnis keluarganya pada sebuah jamuan makan malam, Chris Hanafiah memulai permainan untuk memastikan dirinya tidak seperti yang pemuda itu katakan.
Dan Kianti Srihadi—Aki—adalah sosok ceria yang tepat untuk proyek kecilnya ini.
… tapi, juga akan kasih sneak-peek terakhir dari buku ini!
Sesuatu yang amat membekas bagi saya saat proses kreatif menulis ceritanya, karena saya menyadari bahwa mempertahankan cinta dan persahabatan agar seimbang adalah sesuatu yang amat sulit, kalau nggak bisa disebut mustahil untuk dilakukan.
Dan saya rasa, dalam kehidupan nyata, kejadian seperti itu bukan hanya menimpa saya saja, melainkan kita semua. Siapa yang pada akhirnya harus dipilih: sahabat atau pacar? Dan haruskah memilih, mengingat keduanya adalah sosok-sosok yang kita sayangi?
Jadi, silakan resapi momen pada cuplikan terbaru Imaji Terindah ini ya 😉
Foto via raquel.cayuela
—-
Saat Chris yakin semua akan berjalan sesuai rencana, kejutan demi kejutan, termasuk rahasia Aki, menyapanya. Membuat hari-hari Chris tak lagi sama hingga menghadapkannya pada sesuatu yang paling tidak ia antisipasi selama ini, yakni perasaannya sendiri.
Chris melanjutkan langkahnya ke arah bengkel, pusat aktivitas klub otomotif, tanpa mendengar percakapan itu lebih lanjut. Ia bukan satu-satunya yang melintas di situ maupun terkejut dengan suara keras ayahnya Aki. Beberapa anak ikut mengintip coach favorit mereka, menunggu siapa yang akan meledak duluan.
Chris meraba perasaannya, lebih dalam dari biasanya. Di dalam hati, ia hanya sedikit bertanya-tanya dan tidak terlalu penasaran. Toh Aki sendiri yang tidak mau bercerita kepadanya.
Kantin terlihat agak lengang. Chris memutuskan sebotol Pocari Sweat dan sandwich cukup untuk jadi kudapan setelah sesi olahraga.
Saat tengah membayar, Chris melihat Rimbi baru tiba di situ dengan army jacket longgar—sebuah pilihan kostum yang cukup ajaib untuk cuaca sepanas ini. Wajahnya sama sekali tidak pucat, tidak terlihat sakit. Ia jadi ingat, selama pelajaran olahraga ia tidak melihat sobatnya ini.
Chris menghampirinya dengan sandwich di tangan. Ia menawarkan sepotong ke Rimbi. “Elo kenapa?”
Rimbi menggeleng, bermaksud menjawab tawaran sandwich Chris dan pertanyaannya sekaligus. Ia tampak enggan berbicara. Padahal biasanya mulut pedas Rimbi nggak ada tandingannya, dan harus Chris akui, itu hiburan baginya.
Bukannya menjawab, Rimbi malah memeluk tubuhnya lebih erat seperti orang kedinginan. Padahal, Chris yakin Rimbi tidak merasa begitu—wajahnya seratus persen sehat saat ini!
Dan air muka Rimbi berubah jadi sesuatu yang tidak Chris kenal. Seperti badai yang mereda. Namun, tetap saja itu sebuah badai.
“Rim, elo kenapa?” kali ini tangan Chris meremas lengan kanan Rimbi hingga gadis ini memekik tertahan.
Refleks, Chris melepaskan tangan itu sambil mundur. Terkejut dengan reaksi Rimbi, padahal ia tak bermaksud menyakitinya.
“Udah deh, Chris. Ke sana aja. Gue lagi nggak enak badan.” Arimbi tidak benar-benar mengelak, maupun menyuruh Chris pergi.
Chris menatap langsung mata Rimbi dan tidak biasanya, Rimbi, satu-satunya cewek yang berani melihat langsung di mata, memalingkan wajah. “Boleh gue lihat tangannya?”
“Tangan apa?”
“Tangan elo yang ketutup jaket.”
—
Imaji Terindah bukan hanya soal Chris dan Kianti saja.
Seperti halnya realita, saat kita tengah jatuh cinta, tak ada istilah dunia hanya milik berdua. Karena, ada orang-orang di sekitar kita yang ikut merasakan manis-pahitnya kisah tersebut.
Dapatkan buku kedua serial Keluarga Hanafiah ini di Tokopedia dengan harga diskon 20%.
Jadi, bagaimana menurutmu hubungan Chris dengan para sahabatnya, ya?
*) Feature image: Sitta Karina
wah can’t wait kakkkkk :)) semangat kakak, aku tau kakak adalah seorang ibu jadi harus bagi waktu nulis dan keluarga..
sedikit cerita dlu aku sempet baca beberapa buku kakak dan saat itu aku msh SMP dan gak punya uang buat beli novelnya hehe, jadi ga sempet baca semua..
skrg aku cari2 novel kakak super duper susah, aku tunggu aja yg edisi baru siapa tau ada tambahan lain apalagi tentang nara dan rahasianya :))
I LOVE HANAFIAH, makasih kakak
Shara – Terima kasih atas pengertiannya 🙂 Saat ini IMAJI TERINDAH bisa dibeli di Tokobaca.com dan PESAN DARI BINTANG sedang dalam proses revisi dan rilis ulang.
Kak, aku baca d comment pesan dari bintang akan rilis ulang tahun 2017, apakah sudah release kah? Boleh sekalian aku tanya putri hujan ksatria malam, seluas langit biru, dan titanium akan release lg kah? Aku cari buku2 itu susah bngt dapetnya
Shara – Mohon maaf ya, Pesan dari Bintang masih dalam tahap penggarapan ulang. Novel-novel lain yang disebutkan juga akan dirilis kembali satu per satu setelahnya 🙂
Kalo mau novel Pesan Dari Bintang, Seluas Langit Biru,Putri Hujan & Ksatria Malam,Titanium, dimana ya Kak?
Oca – Saat ini stok semua novel tsb sedang habis. Pesan dari Bintang akan dirilis kembali tahun 2017 ini 😊
Mau dapet yg ada tanda tangan kak sitta gimana caranya ? 😭😍
Helen – Hai! Masih bisa beli Imaji Terindah edisi bertanda tangan di sini: http://www.gramedia.com/imaji-terindah-new-cover.html
Wheeeww rimbinya beda di sini. dia siapanya chris ya? Chris bukan sama aki lagi??? 😭
Rara – Harus baca Imaji Terindah edisi baru dong biar tau 😉
Omigod ini baru ya kak ❤️ Kok aku belon pernah baca cerita yg inih
Aisyah – Iya, ini ada di Imaji Terindah edisi baru 🙂
Aaaaaa aku jadi pengen baca. Langsung beli 😍😍😍😍
Fika – Yeay! Sudah ada di toko buku kok 🙂