Untung dan Aman, Coba Investasi Obligasi Pemerintah


blog sittakarina - investasi obligasi pemerintahTernyata imbal hasil obligasi di atas bunga deposito!

Di luar sedang ramai pemberitaan, pembelian SBR004 didominasi oleh milenial. Ini menunjukkan generasi milenial kini semakin melek literasi. Nggak cuma bisa hidup hedon aja, seperti yang sering dituduhkan.

Berita tersebut nggak hanya keren, tapi bagi sebagian orang malah bikin bertanya-tanya: SBR004 itu apa sih?

SBR004 merupakan obligasi (surat utang) yang diterbitkan oleh pemerintah dan bisa dibeli oleh masyarakat umum sebagai bentuk investasi mereka.

Ya, obligasi merupakan salah satu jenis investasi yang bisa kita pilih.

 

Kenalan dengan obligasi

Definisi paling simpel dari obligasi adalah pinjaman atau utang.

Jadi, kita meminjamkan uang ke pihak yang membutuhkan (bisa pemerintah maupun perusahaan), dan sebagai gantinya kita mendapatkan bunga atas pinjaman tersebut.

Obligasi merupakan surat utang dengan jangka waktu pinjaman yang disepakati. Biasanya tenor (jangka waktu) surat utang ini minimal 3 tahun. Dalam periode itu, pemberi utang atau investor akan mendapat bunga berupa kupon yang jumlahnya sama tiap tahunnya. Imbal hasil yang jumlahnya tetap ini sering disebut pendapatan tetap (fixed income).

Jenis surat utang pun bermacam-macam, tergantung siapa yang menerbitkannya. Yang menerbitkan tentunya pihak yang membutuhkan kucuran dana segar. Mereka bisa saja pemerintah maupun perusahaan.

Jadi, secara umum ada obligasi pemerintah (government bonds) dan obligasi perusahaan (corporate bonds).

 

Obligasi pemerintah jadi pilihan

Nah, kalau saya pribadi lebih memilih berinvestasi pada obligasi pemerintah daripada swasta. Alasannya sederhana, saya melihat risiko gagal bayarnya jauh lebih kecil daripada yang swasta. Government bonds sudah pasti dijamin oleh negara.

Selain itu, obligasi pemerintah biasanya memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dari indeks inflasi saat itu.

Oke banget ‘kan?

Sumber: Kemenkeu

Parameter yang bisa kita gunakan untuk mengetahui apakah ini saat yang tepat untuk membeli government bonds adalah dengan melihat kondisi ekonomi negara. Jika kondisi ekonomi cukup stabil, then it’s a go!

Baca juga: Mau Investasi Reksadana, Pilih yang Mana?

Maka itu, saat tahu pemerintah akan merilis SBR004, saya pun langsung membeli untuk menambahkan dana uang pangkal Nara masuk SMP nanti. SBR004 ini jatuh temponya hanya 2 tahun dan kuponnya sebesar 8.05% per tahun. Lumayan banget!

Selain SBR (Savings Bond Ritel), jenis obligasi pemerintah yang dijual ke masyarakat antara lain ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan Sukuk Ritel.

Oh ya, investasi obligasi merupakan pilihan tepat bagi investor berprofil moderat, juga bagi mereka yang belum berani mencoba “nabung saham”.

 

Obligasi syariah? Ini jawabannya

Jika ingin membeli government bond yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, sukuk ritel merupakan pilihan tepat.

Lantas, apa ya bedanya dengan obligasi pada umumnya?

Pertama, sukuk tidak memberlakukan bunga, melainkan sistem bagi hasil. Selain itu, ketika membeli sukuk, investor berhak atas kepemilikan atas aset yang menjadi dasar penerbitan sukuk tersebut.

Dana hasil pembelian sukuk juga digunakan pemerintah untuk percepatan pembangunan, antara lain pembangunan jalur kereta dan asrama haji.

 

Beli obligasi pemerintah di sini

Membeli obligasi sama sekali nggak sulit. Kita tinggal datang ke agen jual yang ditunjuk pemerintah untuk menjualnya. Agen-agen penjual ini berupa bank dan perusahaan sekuritas.

Di sana, kita harus membuka rekening dan menjadi nasabah lebih dulu. Setelah itu baru mengisi formulir pemesanan obligasi yang kita inginkan dan menyetor sejumlah uang sesuai pembelian kita.

Pastikan saat melakukan pengisian formulir administrasi di agen penjual, kita sudah membawa KTP, ya.

Tertarik berinvestasi obligasi, atau sudah pernah melakukannya? Ceritakan pengalamanmu di sini.

 

*) Feature image: @rawpixel



Leave a Comment

  • (will not be published)


One Response

  1. Ailla

    Yeyyy post baru kak sitta 😍 Suka deh bacanya.. bikin ngerti hal-hal baru

    Reply