3 Masalah Rumah Tangga Pemicu Konflik Pernikahan


blog sitta karina - masalah rumah tangga pemicu konflik pernikahanSelesaikan ini sampai tuntas.

Belakangan Davina uring-uringan saat rapat bersama tim kecilnya tentang shade lipstik terbaru yang akan diluncurkan.

Tiap perbedaan pendapat disikapinya dengan judes sampai-sampai salah satu anak magang takut dan berencana resign.

Kekesalan Davina sebenarnya bukan berasal dari urusan kantor, melainkan dari rumah.

Sejak tinggal di rumah ibu mertua, Davina merasa tidak memiliki suara sama sekali. Semua hal, termasuk urusan “dalam negeri” antara dirinya dan Yoga sang suami, diputuskan oleh ibunya Yoga.

Davina merasa sikap sang ibu mertua tidak menghargai dirinya. Padahal, selama ini ia tumbuh di keluarga yang terbiasa saling mendengarkan.

Awalnya Davina OK saja ketika ibu mertua mengatakan beliau yang akan menentukan menu makan tiap hari.

Davina juga masih bisa menerima saat beliau akan mendekorasi ulang kamar tidurnya dan Yoga, walau sejujurnya ia tidak suka motif bunga-bunga gorden yang terlalu feminin.

Tetapi, saat ibu mertua mulai mengatur-atur caranya berpakaian, padahal selama ini Davina cukup sopan berbusana, she lost it.

Lima detik setelah mendengar ultimatum beliau, Davina meminta waktu untuk ke dapur demi menahan diri untuk tidak meledak.

Baca juga: 5 Motivasi Cinta yang Bikin Saling Sayang Terus

Saat Yoga memergoki sikap otoriter ibunya terhadap sang istri, ia langsung mengingatkan secara halus.

Sayangnya, Yoga tidak tahu bahwa kejadian seperti itu sudah berulang kali terjadi dan Davina bersikap seakan-akan semua baik-baik saja.

Masalah rumah tangga seperti ini bisa dikatakan sangat umum terjadi, apalagi yang melibatkan hubungan menantu dan mertua.

Agar tidak berkembang menjadi konflik dalam pernikahan, pastikan ketiga masalah rumah tangga menjadi prioritas utama untuk diselesaikan:

1. Komunikasi buruk

Yang termasuk dalam pola komunikasi pasangan yang buruk adalah sikap tidak jujur, memendam perasaan negatif, enggan berdiskusi, playing victim, fokus pada drama (daripada menyelesaikan masalah), sampai berbicara kasar saat mengutarakan pendapat.

2. Hubungan dengan mertua dan ipar

Karena berasal dari latar belakang keluarga berbeda, sudah sepantasnya antara sesama mertua, menantu, dan ipar berkenan saling menghormati dan mengendalikan diri. Kunci utamanya adalah sabar—dan berinteraksi sesuai kebutuhan saja.

3. Cara pandang soal keuangan

Banyak yang mengatakan bahwa kurang nafkah bikin perkawinan goyah.

Padahal, masalah utamanya sering kali bukan soal uang, melainkan cara pandang pasangan terhadap uang.

Diskusikan ini secara berkelanjutan, hargai jika ada perbedaan pola pikir, serta bersabarlah saat pasangan belum mengerti maksud baik kita.

Menyelesaikan masalah sampai tuntas menjadi tantangan tersendiri di tengah kesibukan sehari-hari.

Namun, walau semua problema di atas awalnya terlihat remeh, lama-kelamaan akan menjadi besar dan mempengaruhi aspek kehidupan lainnya.

Davina sudah benar-benar tidak tahan tinggal di rumah ibunya Yoga yang pengatur. Tapi, sampai kini ia urung mengatakan sejujurnya kepada Yoga karena takut menyinggung perasaannya.

Padahal, jika dihitung-hitung kembali, mereka sanggup kok tinggal di kos-kosan sedikit mewah setelah penjualan cosmetic line terbarunya meledak.

Akibatnya, Davina jadi mudah marah. Apa-apa dijadikan masalah besar dan Yoga yang menjadi pelampiasannya.

Hubungan seperti ini tentu nggak sehat ‘kan?

Walau sulit, Davina mesti mencoba untuk jujur dan berdiskusi dengan pasangannya, terutama jika sedang dilanda masalah.

Lantas, bagaimana kalau Yoga malah enggan berdiskusi soal ini, atau lebih parah lagi, malah menyalahkan istrinya?

Sebagai langkah berikutnya, Davina bisa mencoba konsultasi ke orang-orang terdekat yang dipercayainya, mulai dari orang tua sampai sahabat.

Langkah terakhir, nasihat dari lembaga konsultasi pernikahan bisa menjadi tempat rujukan yang cukup nyaman dan obyektif bagi kedua belah pihak.

Selain ketiga hal di atas, masalah rumah tangga apa lagi yang menurutmu dapat membuat hubungan menjadi renggang, bahkan retak?

 

*) Feature image: Sweet Ice Cream Photography via Unsplash



Leave a Comment

  • (will not be published)