5 Motivasi Cinta yang Bikin Saling Sayang Terus


blog sitta karina - motivasi cinta yang bikin saling sayangTernyata cinta pun butuh motivasi.

Sudah 4 tahun Letti dan Aldo menikah.

Si kecil Arya, putra mereka, akan berulang tahun yang ke-3 dalam hitungan hari dan mereka mulai mempertimbangkan untuk memberikan adik buat Arya—perempuan, kalau Aldo boleh memilih.

Bahkan, tahun depan mereka berencana membeli rumah mungil pertama melalui KPR.

Life looks perfect. But, doesn’t it?

Sebagai pengelola usaha kue kering rumahan, Letti selalu merasa hidupnya hectic. Berbeda dengan Aldo yang lebih teratur, berangkat kerja pagi jam 7 dan sampai rumah kembali jam 8 malam.

Tak hanya membesarkan UKM bareng sang teman, sebagai seorang ibu, Letti tentunya juga mesti mengurus Arya yang sedang aktif-aktifnya. Selama ini ada asisten yang membantu, sih. Tapi, tetap saja ‘kan…

Yang bikin sedih, Letti kerap merasa Aldo tak lagi seromantis dulu saat keduanya baru menikah. Letti yang kelelahan di rumah, sedangkan Aldo malah sering kali pulang larut. Tak lagi jam 8 teng!

Di mata Letti, pernikahan mereka kini tak ubahnya sederet kewajiban yang tak ada habisnya. Bukan lagi lembaran kisah cinta yang menggugah hati.

Tak cukup dengan cobaan di atas, ibu mertuanya yang tidak pernah absen berkunjung tiap akhir pekan—waktu di mana Letti berharap bisa kumpul bertiga aja, atau jika beruntung, pacaran dengan sang suami—kerap melontarkan sindiran soal kehidupan rumah tangga mereka. Mulai dari pilihan cat rumah baru yang dianggap kurang OK sampai rencana menambah adik untuk Arya yang terlalu lama.

 

Awalnya Hangat, Makin Membara, Lalu…

Fase kehidupan pernikahan memiliki pola yang cukup jelas: awalnya hangat, lalu semakin membara alias banyak berantem, dan ketika pasangan mampu melewatinya, suasana akan menjadi lebih stabil.

Begitu seterusnya seiring dengan bertambahnya usia pernikahan.

Baca juga: Kalau Benar-benar Suka, Ini yang Akan Dia Lakukan

Letti dan Aldo mengakui bahwa momen sayang-sayangan ala honeymoon mereka hanya berlangsung kurang dari lima bulan.

Setelah itu, sifat asli masing-masing mulai terlihat dan keduanya jadi lebih sering berargumen, bahkan pernah bertengkar cukup berisik.

Fase tersebut bisa dikatakan cukup lumrah dalam tahun pertama pernikahan.

Letti dan Aldo sering kali adu mulut karena mereka sebenarnya  bersikap apa apanya satu sama lain. Di mata pasangan, you get what you see. Tanpa ja-im atau jaga imej.

Bertengkar hebat, lalu ditutup dengan make love panjang hingga muncullah anggota keluarga baru, yakni si kecil Arya.

Pasangan ini menyadari, untuk bisa bertahan dalam pernikahan ternyata bukan perkara mudah. Butuh niat dan landasan—motivasi cinta—yang solid untuk bisa terus bersama dari waktu ke waktu, dalam kehidupan yang terus berubah.

Tapi, motivasi cinta yang seperti apa?

Apakah cinta sendiri saja tidak cukup?

 

Perasaan Bisa Berkembang—dan Berubah

Memasuki tahun kelima pernikahan, kita menyaksikan beberapa orang di sekitar kita ternyata tak mampu bertahan selama itu.

Gosip selingkuh teman kantor yang tiba-tiba tersebar via chat. 

 

blog sitta karina - motivasi cinta yang bikin saling sayangFoto: White Magazine

Kisah perceraian sahabat segeng membuat lidah sesaat terasa kelu.

Atau, pernikahan sepupu yang di ambang keretakan lantaran suami sepupu merasa minder gaji istrinya jauh lebih besar.

Semua kejadian tersebut membuat kita sadar, ternyata perasaan seseorang tak selalu sama. Tak selalu sayang.

Seperti halnya kehidupan yang selalu bergerak dinamis, perasaan pun seperti itu.

Agar perasaan, juga cinta, senantiasa lestari, tentunya kedua hal itu mesti dirawat.

Untuk melakukannya, butuh peran aktif kedua belah pihak.

Suami dan istri.

 

Pentingnya Menjaga Motivasi Cinta

Perkawinan yang sukses—tak hanya awet dalam hitungan usia, tetapi juga terjaga perasaan saling sayang dan saling memilikinya—takkan terjadi tanpa motivasi cinta yang kuat.

Baca juga: 7 Pertanyaan Penting Sebelum Memutuskan Menikah

Menjaga motivasi tersebut tak cukup hanya dengan mengukir kata-kata mutiara yang indah di medsos, tanpa memperlihatkan secara nyata melalui kata dan perbuatan sehari-hari.

Setelah refleksi diri dalam waktu yang tidak singkat, baik Aldo maupun Letti menyadari beberapa hal perlu dipupuk kembali agar mereka bisa saling sayang dan menjadikan hubungan hangat kembali:

1. Ingat tujuan menikah

Saat hubungan sedang dirundung masalah berat dan kita merasa muak dengan pasangan, coba ingat kembali apa tujuan menikah kita dulu. Apakah tujuan tersebut masih sama? Jika berbeda, apakah bisa dijadikan sama kembali, atau butuh diskusi ulang?

Satu-satunya cara untuk bisa mengetahui semua jawaban itu adalah dengan mengobrol.

Bukan saling cuek atau aksi diam seribu bahasa.

2. Selalu saling menghargai

Apa pun yang terjadi, sekesal apa pun kita terhadap pasangan, jangan bersikap melampaui batas. Apalagi sampai menimbulkan luka batin yang cukup dalam. Ujian untuk saling menghargai satu sama lain biasanya hadir dalam bentuk perbedaan antara suami dan istri—dan sering kali perbedaan tersebut cukup tajam.

3. Luangkan waktu bersama

Banyak pasangan kerap mengesampingkan jadwal kencan tatkala sudah menikah, apalagi memiliki anak. Padahal, tak hanya sekeluarga, menghabiskan waktu berkualias berdua sangat dibutuhkan untuk memupuk kehangatan sekaligus mempererat bonding. Tentunya kita nggak pengen hubungan cuma romantis di masa awal pernikahan saja ‘kan?

4. Belajar berempati

Cara berpikir laki-laki dan perempuan kerap berbeda. Namun, bukan berarti masing-masing pihak berhak mengklaim dirinya paling benar. Hubungan yang sehat didasari oleh keinginan tiap pasangan untuk memahami apa yang dirasakan pasangannya.

5. Beri ruang untuk pasangan

Selain waktu kualitas bersama, kita maupun pasangan tentunya butuh melakukan hal-hal sesuai kebutuhan dan preferensi pribadi. Seorang diri. Jadi, ingat-ingat ini: “Jika sayang jangan mengekang”.

Seperti Aldo dan Letti, kita bisa merajut kembali kehangatan dengan meluangkan waktu bersama. Kencan di restoran favorit, misalnya. Jangan sampai kesibukan membuat kita tidak bisa lagi mengobrol dari hati ke hati dengan pasangan.

Nah, apa saja motivasi cinta yang membuatmu dan si dia awet hingga kini?

 

*) Feature image: @kevinberruuu



Leave a Comment

  • (will not be published)