Trik interior yang tak boleh terlewat.
Belakangan Bunga enggan berdiskusi dengan Eggi, suaminya, soal rumah impian mereka lantaran masih berbeda pendapat soal konsep mendasar: pilih rumah berukuran besar atau kecil?
Besar di rumah khas keluarga old-money yang lapang membuat Bunga meringis ketika melihat kebanyakan keluarga muda zaman sekarang tinggal di bangunan yang ukurannya hanya sepersepuluh dari rumah mendiang orangtuanya.
Rumah kecil tapi mewah? Rasanya hal seperti itu tidak masuk akal.
Untung Eggi tidak kehabisan akal—juga kesabaran. Demi meyakinkan istrinya, ia mengajak Bunga menemui seorang desainer interior yang tak lain teman SMA-nya.
Dari si desainer interior, Bunga mendapat wawasan baru soal cara memilih rumah:
Agar terlihat classy namun tetap nyaman dihuni, fungsi rumah sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter pemiliknya.
Perabot rumah tersebut tidak harus berupa barang-barang kelas satu, apalagi bagi mereka yang baru mulai berkeluarga. Selain karena biayanya tinggi, perabot tersebut sering kali cepat rusak.
Coffee table penuh coretan krayon maupun sisa air susu tumpah di sofa adalah sebagian masalah yang paling sering timbul di rumah keluarga muda dengan anak-anak mereka yang masih balita.
Baca juga: Ini Dia Cara Beli Rumah Minimalis Idamanmu
Nah, berkat penjelasan si desainer interior, Bunga akhirnya mengerti dan sepakat untuk membeli rumah mungil sesuai kemampuan mereka.
Dengan semakin terbatas serta mahalnya harga lahan untuk dibangun rumah, ia yakin, konsep hunian kecil dan minimalis adalah sebuah keniscayaan.
Asal, masih sesuai dengan preferensi awalnya, yakni rumah kecil tapi mewah.
Rumah dengan hiasan lukisan karya Henk Ngatung yang diwariskan almarhum bapaknya.
Berikut trik esensial yang Bunga praktikkan agar kesan “wah” terpancar pada hunian mungilnya:
1. Maksimalkan pencahayaan alami
Pencahayaan yang minim (salah satunya karena keterbatasan jendela) mengakibatkan interior rumah tampak kelam—dan tidak indah—walau di siang hari. Sisi positif lain dari memaksimalkan pencahayaan alami dalam rumah adalah mampu meningkatkan mood penghuninya!
2. Pilih warna cat yang menjadikan ruangan terang
Dinding berwarna putih maupun krem lembut menjadikan ruangan tampak fresh dan bersih… seperti kamar hotel! Ini karena warna-warna tersebut mampu memantulkan pencahayaan alami ke sekelilingnya.
3. Dominasi warna netral
Pilih perabot besar berwarna netral agar ruangan tidak terkesan “rame”. Untuk benda-benda berukuran lebih kecil—bantal sofa, hiasan pada coffee table, serta bingkai foto—boleh berwarna terang.
Baca juga: Inspirasi Cantik Dekorasi Rumah Minimalis Tipe 21
Foto: The Everygirl
4. Tambahkan tanaman dalam ruangan
Asli maupun artifisial, tanaman hijau merupakan pilihan instan dalam mengubah ruangan yang tadinya biasa menjadi “wah”. Tanaman lidah mertua, monstera, pachira, maupun spider plant yang cantik sebagai pajangan (dan mudah dirawat) bisa menjadi pilihan.
5. Perabot bertekstur sebagai aksen
Tampilkan tekstur untuk mempermanis interior ruangan kita. Tekstur indah tersebut bisa terdapat pada keranjang rajut maupun meja makan kayu birch berserat.
6. Pajang hiasan dinding raksasa
Ruangan mungil tidak memerlukan banyak artwork di dinding. Cukup satu buah oversized art yang pas banget diletakkan di belakang sofa.
7. Beri sedikit sentuhan barang berkelas
Cukup satu-dua benda saja, bisa yang terbuat dari emas antik, kristal, kulit, marbel sampai solid wood yang mengangkat sisi estetika interior secara menyeluruh. Misalnya sofa berbahan kulit atau vas kristal Baccarat.
Ternyata tidak sulit ‘kan menjadikan rumah terkesan luxurious tanpa harus keluar biaya besar 😉
Seperti halnya Bunga, dulu pun saya tidak melakukan semua tips di atas pada saat bersamaan, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan dan kekuatan finansial saat itu.
Menurutmu, tips apa yang paling OK dalam menciptakan sebuah rumah kecil tapi mewah?
*) Feature image: The Glitter Guide