7 Tips Agar Lancar Menulis Cerita Fiksi


blog sitta karina - tips agar lebih lancar menulis fiksiTernyata ceritamu bisa rampung lebih cepat.

Cerita fiksi merupakan salah satu jenis karangan yang populer dari masa ke masa.

Berangkat dari hasil imajinasi penulis dan dipadu logika cerita yang masuk akal, menyusun sebuah fiksi membutuhkan energi dan waktu yang tidak sedikit. Akibatnya, belum selesai naskah disusun, seorang penulis sering kali lebih dulu merasa capek dan cerita pun terbengkalai.

Oleh karena itu, di zaman yang serba sibuk ini, kita sebagai penulis hendaknya berstrategi dalam menulis cerita fiksi agar proses kreatif berjalan lancar dan naskah rampung sesuai target yang telah ditentukan.

 

Lebih lancar menulis cerita fiksi

Semua orang pasti tahu bagaimana cara menulis cerita, terutama karena teknik ini sudah diajarkan sejak di jenjang SD.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, kita kerap merasa waktu tak lagi sebanyak dulu. Hari-hari terasa sibuk, terimpit jadwal antar aktivitas yang amat padat. Jika sudah begini, rasanya susah banget ‘kan menyelesaikan satu naskah saja?

Saat masih duduk di bangku SMA, kita mampu merampungkan novel sepanjang 40,000 kata dalam waktu 2 bulan. Dalam sehari kita bisa menulis sebanyak 600-700 kata.

Kini, bisakah keajaiban diulang kembali?

Mantra pertama saya dalah mewujudkan ini adalah:

Luangkan waktu untuk menulis. Jangan tunggu sampai tersedia waktu luang.

Sesibuk apa pun kita, kesempatan untuk berkarya sebenarnya ada walau hanya 15 menit dalam sehari. Oleh karena itu, tetapkan dalam hati bahwa kita memiliki cerita yang mesti diselesaikan dan mulai nyalakan komputer!

Baca juga: 5 Cara Jitu Belajar Menulis yang Mudah Diikuti

Nah, bagaimana caranya agar penulis bisa lancar menulis cerita fiksi sampai rampung sesuai target yang ditentukan?

Berikut tips penting yang bisa kamu lakukan:

1. Tentukan tujuan si tokoh

Tak hanya menentukan siapa tokoh utama cerita dan seperti apa sifat-sifatnya, gali apa yang menggerakkan si tokoh bertindak (motivasi), serta apa yang ingin ia capai (tujuan).

Dengan memahami apa tokoh ingin capai, semakin mudah menyusun aksi-aksi yang dilakukannya demi menggulirkan cerita.

Bisa saja tujuan itu tercapai maupun tidak tercapai, dan hasil tersebut akan mempengaruhi akhir cerita.

2. Susun plot secara terperinci

Plot merupakan rangkaian kejadian dari awal sampai akhir cerita. Menyusun lebih dulu kerangka plot⁠—dengan mengembangkan bagian awal – tengah – akhir calon cerita⁠— bikin proses kreatif bercerita minim tersendat. Menulis pun jadi on fire 🔥🔥🔥

3. Jabarkan unsur-unsur cerita

Lemahnya unsur pendukung menjadikan proses kreatif menulis cerita fiksi pun terhambat. Ini dikarenakan cerita tidak memiliki fondasi yang solid. Beberapa unsur cerita yang perlu digali lebih dalam antara lain tema, penokohan, plot, sudut pandang, latar, dan konflik.

4. Tentukan deadline 

Kelancaran proses menulis cerita fiksi sangat bergantung pada perencanaan awal, termasuk tenggat waktu (deadline) tulisan tersebut mesti rampung. Tanpa deadline yang jelas, penyelesaian sebuah karya tulis jadi tidak jelas nasibnya.

5. Buat jadwal menulis

Kedisiplinan merupakan kunci menggapai sukses, termasuk dalam menulis cerita fiksi.

Agar naskah dapat selesai sesuai tenggat waktu, buat jadwal menulis.

Selain itu, tentukan target yang mesti dicapai (misalnya, 500 kata per hari)… and stick to the schedule!

6. Menulis tiap hari

Seperti kata Aristoteles: kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Keunggulan bukanlah sebuah tindakan, melainkan sebuah kebiasaan. Makin sering menulis, makin lihai kita merangkai kata dan mengolah perasaan demi terciptanya sebuah fiksi paripurna.

7. Biasakan membaca

Penulis selalu berkutat dengan kata. Cara krusial mengembangkan kemampuan si penulis dalam merangkai kata adalah dengan sering membaca, terutama bacaan-bacaan yang merupakan genre karya yang sering ditulisnya.

Jadi, tengok kembali cerita fiksi yang selama ini tak pernah disentuh dan dalami kembali kisahnya.

Menulis cerita fiksi seharusnya jadi kegiatan menyenangkan bagi si penulis. Karena, jika penulis menikmati proses menyusunnya, pembaca pun akan menikmati tiap detail cerita yang disampaikan.

Apa saja tips dan trik kamu demi lebih lancar menulis fiksi?

 

*) Feature image: Bright on The Day



Leave a Comment

  • (will not be published)