Agar Lamaran Kerja Cepat Diterima, Perhatikan Ini


Blog Sittakarina - Agar Lamaran Kerja Cepat Diterima Perhatikan IniSiapkan diri untuk dipanggil lebih cepat.

Cari kerja sesuai impian itu susah!

Semua orang yang pernah kirim surat lamaran kerja—apalagi jaman dulu masih lewat pos—pasti tahu betapa beratnya perjuangan ini.

Sampai kini pun ketika kita mengajukan lamaran kerja ke perusahaan, pasti ada rasa deg-degan menunggu panggilan.

Yang biasanya cuek dengan telepon masuk dari nomor tak dikenal, kini malah rajin banget menerima. Berharap salah satu penelepon adalah HRD (Human Resource Department) perusahaan tempat kita melamar kerja.

Sejak lamaran kerja masuk ke bagian rekrutmen, butuh sekitar 20 hari sampai akhirnya kita dipanggil atau malah tidak dipanggil untuk proses wawancara.

Selama rentang waktu itu, sebaiknya kita jangan hanya menunggu respons dari satu perusahaan saja.

Untuk memperlebar kesempatan dipanggil, akan lebih baik jika pelamar tetap mengirimkan résumé ke beberapa perusahaan lainnya.

Apakah lama pemanggilan si pelamar kerja untuk tahap wawancara tak lebih dari 20 hari?

Ya, jika perusahaan memang sedang membutuhkan calon pegawai dengan dengan kriteria tertentu. Tapi, bisa juga lebih lama dari rentang waktu tersebut apabila perusahaan belum menemukan pelamar yang dirasa cocok untuk lowongan pekerjaan yang ada. Alasan lain adalah saat itu perusahaan sedang tidak membutuhkan pegawai baru.

Menariknya, bisa saja kita dipanggil lebih cepat dari batasan umum 20 hari tersebut!

Teman yang sehari-hari berkutat di balik ruang HRD mengatakan bahwa beberapa pelamar kerja terlihat stand out dari ratusan sisanya sehingga HRD bahkan tidak menunggu seminggu untuk mengatur jadwal wawancara!

Baca juga: Serba-Serbi Mencari Pekerjaan untuk Hidup Mapan

Keren banget ‘kan?

Hal seperti itu ternyata tidak terjadi secara kebetulan.

Para pelamar yang dipanggil untuk wawancara kurang dari seminggu terlihat lebih unggul dari segi tata bahasa pada cover letter serta memiliki CV maupun résumé yang efektif.

Selebihnya, tak heran mereka bisa tampil oke ketika wawancara kerja—dan forum group discussion—berlangsung dan akhirnya langsung diterima kerja.

Jadi, apa sih rahasia lamaran kerja kita agar senasib dengan mereka?

Simak kesepuluh langkahnya di bawah ini:

1. Pelajari dulu perusahaannya

Mengetahui nilai, budaya, serta produk dari perusahaan yang dituju membantu kita dalam mengirim surat lamaran kerja ke perusahaan yang sesuai dengan preferensi dan keterampilan kita. Jangan buang waktu asal kirim résumé!

2. Surat lamaran kerja adalah kunci

Cantumkan kualifikasi yang kita miliki secara singkat di dalam surat tersebut. Sampaikan juga alasan kenapa mereka mesti hire kita, serta apa yang bisa kita kontribusikan agar perusahaan berkembang sesuai dengan kapabilitas kita selama ini.

3. Asah kemampuan Bahasa Inggris

Latih ini baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa yang baik mendukung kelancaran komunikasi. Sementara itu, komunikasi yang lancar bikin kerjaan pun jadi cepat beres.

4. Résumé yang singkat dan spesifik

Tidak perlu cantumkan biodata sejak duduk di bangku SD. Cukup sebutkan pengalaman formal dan non-formal 6 tahun terakhir. Jangan lupa cantumkan pengalaman dan keterampilan tertentu yang dibutuhkan sesuai posisi yang kita incar.

5. Buat daftar referensi

Jika memungkinkan, sebutkan beberapa orang yang bisa dihubungi perusahaan untuk menggali lebih dalam tentang skills dan pengalaman kerja kita sebelumnya. Pastikan kita sudah minta izin lebih dulu kepada orang-orang ini sebelum mencantumkan nama mereka, ya.

6. Perhatikan jejak digital selama ini

Apakah ada pemberitaan buruk tentang dirimu di internet? Percakapan tak pantas di media sosial? Attitude kita mencerminkan siapa diri kita sebenarnya. Selain itu, memiliki portofolio online juga merupakan nilai plus. Perusahaan jadi tahu hasil kerja dan pencapaian kita selama ini.

7. Berpakaian sesuai posisi yang diincar

Jangan asal mengenakan baju saat memenuhi panggilan wawancara kerja. Pastikan cara berpakaian kita pantas dan rapi… seperti mereka yang menjabat posisi manajer ke atas. It’s better to be overdressed than underdressed!

8. Apa adanya, tapi percaya diri

Latih terus cara kita membawa diri alias bersikap. Tenang, apa adanya, namun tetap percaya dengan kemampuan diri. Bagaimana jika kita menjawab pertanyaan wawancara sesuai dengan yang ingin didengar pihak perusahaan? Bisa saja ini membuat lamaran kerja kita diterima. Namun, sisi buruknya, kita mendapatkan pekerjaan yang ternyata tidak sesuai dengan kepribadian dan skill sesungguhnya.

9. Bersikap proaktif

Perlihatkan ini, terutama saat wawancara kerja berlangsung. Tunjukkan sikap bersemangat dan tanggap merespons tiap perkataan maupun kejadian secara positif dan tanpa disuruh. Jangan hanya menjawab pertanyaan, tapi juga bertanya dan mencari tahu tentang perusahaan. Pada saat diskusi grup, jangan hanya menunggu perintah. Coba ajukan pandangan kita secara aktif.

10. Pastikan kita menonjol

Atau, berusaha seperti itu dalam segala aspek menyangkut perekrutan kerja. Dan perlihatkan bahwa kita berbeda dalam cover letter, résumé  maupun bagaimana kita merepresentasikan diri saat wawancara dan diskusi berlangsung.

Sudah mulai mengerjakan surat lamaran kerja?

Atau, sudah memiliki pengalaman melamar pekerjaan?

Poin apa yang menurutmu paling penting untuk diterapkan?

 

*) Feature image: Kinfolk



Leave a Comment

  • (will not be published)


2 Responses