Begitu banyak yang bisa buat kita stres.
Life happens, and so does sh*t.
Ketika kita menjalani hari, pekan bahkan bulan yang terus berjalan, tidak semua hal bisa terlaksana sesuai rencana, sesuai yang diharapkan.
Satu, dua terlewat sih masih bisa ditolerir. Tapi, kalau terlalu banyak yang meleset, lama-lama bikin stres ‘kan?
Nah, di edisi #TanyaSitta kali ini, Wuri dan Alicia (sengaja tidak saya sebutkan nama lengkapnya) melontarkan pertanyaan serupa tentang cara mengatasi stres via DM. Isinya kira-kira begini:
“Kak Sitta pernah stres berat nggak, sih? Kalau ya, bagaimana dulu cara mengatasinya biar nggak ganggu hidup?”
Tentu saja semua orang, termasuk saya, pernah merasakan yang namanya stres 😀
Proses saya menghadapi stres tidak selalu berjalan mulus. Saat intensitas stres tidak terlalu berat, lebih mudah bagi saya untuk menghadapinya. Apalagi jika didukung kondisi fisik yang prima.
Beda cerita pas diri lagi kurang istirahat, nggak jaga pola makan sehat, dan menjalani hari tanpa perencanaan… duh, stres yang melanda pun teras kian menjadi-jadi!
Baca juga: Serangan Panik Terjadi? Lakukan Ini Dulu
Ketika itu terjadi, tak hanya jadwal jadi berantakan, kondisi mental pun bisa tergerogoti hingga timbul burnout atau kelelahan mental.
Oleh karena itu, penting diingat bahwa cara mengatasi stres diawali dengan mengelolanya.
Ini dia cara mengelola stres dengan baik yang selama ini saya terapkan ketika sedang stres berat:
1. Jangan pendam emosi
Tidak memendam emosi bukan berarti melampiaskan begitu saja kepada orang sekitar kita, melainkan mengeluarkannya dengan cara yang baik dan tidak melanggar hak orang lain. Bercerita dengan orang yang dipercaya merupakan pilihan utama saya.
2. Identifikasi penyebab stres
Stres tidak terjadi begitu saja. Pasti ada (beberapa) masalah di belakangnya. Cari tahu penyebab timbulnya stres dan, jika perlu, tulis satu per satu saat kita sedang journaling.
3. Tentukan prioritas
Setelah mengetahui apa saja yang menyebabkan kita stres, urutkan masalah-masalah tersebut dari yang yang paling penting, baik dari segi dampak maupun waktu penyelesaiannya.
4. Tetap berpikir jernih
Kemampuan berpikir jernih sangat dibutuhkan ketika diri tengah kalut maupun stres. Dengan begitu, kita mampu mengurai masalah sesuai arahan hati dan logika. Kunci untuk mampu melakukannya? Tenangkan diri, bukannya turuti emosi.
5. Jaga kesehatan
Kondisi stres, apalagi jika berat, akan sangat menguras energi hingga berdampak ke kesehatan kita. Nggak heran jika kita gampang banget sakit pas lagi stres. Oleh karena itu, jangan lupa untuk tetap prioritaskan hidup sehat sembari mencari solusi dari masalah-masalah itu, ya.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Rasa Bosan Saat Karantina di Masa Pandemi Corona
6. Jangan lupa rileks
Penting untuk “menurunkan kecepatan” di tengah jadwal padat dan peliknya masalah. Cara yang paling sederhana adalah dengan rileks sejenak. Melakukan hal-hal yang disukai dan bikin kita nyaman. Saya ingat bagaimana menulis cerita menjadi terapi yang kerap “menyelamatkan saya”, terutama saat lagi stres berat.
7. Fokus menyelesaikan masalah
Ketika stres mengimpit, sering kali perhatian jadi bergeser. Bukannya fokus menyelesaikan masalah sebaik mungkin, kita malah memusingkan hal-hal lain—mengeluh, melampiaskan emosi, sampai bikin drama—yang akhirnya menambah beban masalah kita. Just save your energy for things that matter 😉
8. Berserah diri kepada-Nya
Setelah bekerja keras dan mengupayakan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah (dengan harapan stres pun ikut sirna), serahkan semua usaha tersebut kepada Yang Maha Kuasa. Siapkan diri untuk menerima hasil akhir dengan lapang dada. Begitu saya ikhlas, beban yang selama ini terasa mengimpit di dada perlahan terangkat. Hati dan pikiran pun jadi lebih enteng dan, tentunya, tentram.
Pernahkah kamu merasa stres berat juga?
Apa tips maupun cara mengelola stres dengan baik yang terbukti manjur diterapkan dalam hidup?
*) Feature image: @forever21