Ini yang Saya Lakukan Ketika Anxiety Tiba-tiba Menyerang


blog sitta karina - ini yang saya lakukan ketika anxiety datangTidak kaget lagi saat ini muncul.

Dalam kehidupan sehari-hari ada saja hal yang tidak berjalan sesuai rencana, bahkan sampai memicu anxiety tiba-tiba.

Rasa cemas sendiri sebenarnya sesuatu yang lumrah kita rasakan, karena itu bagian dari emosi diri. Sama halnya seperti deg-degan, excited, panik, kesal, dan tentram.

Saat kita harus menghadiri meeting jam 9, tapi jam 8.45 masih stuck di tengah kemacetan (padahal, biasanya jalanan lancar), lalu jam 11 mesti “kabur” sebentar lihat acara pentas tahunan si kecil dan jam 13.00 sudah harus duduk manis lagi dalam meeting selanjutnya, ini tentu memicu rasa cemas yang bikin perut jadi mules.

Jika hal seperti itu terjadi sesekali, diri masih bisa mengatasi dan mentolerirnya.

Anxiety biasanya hadir saat banyak hal menyangkut diri terjadi di luar kendali kita.

Namun, apa yang terjadi apabila rangkaian kegiatan superpadat seperti itu terjadi dalam tiga minggu berturut-turut?

Hampir bisa dipastikan kita akan mengalami break down, dimulai dengan anxiety tiba-tiba muncul dan membuat kita panik serta sulit berpikir jernih.

Setelah beberapa kali mengalami hal tersebut, saya pun mulai mempelajari pola terjadinya anxiety tiba-tiba ini. Harapannya sih agar tidak bisa mencegah serangan tersebut yang walau durasinya singkat, namun intensitasnya terasa dahsyat!

Baca juga: 4 Tips Penting Mengatasi Harga Diri Rendah

Apalagi, tahu ‘kan intensitas stres tinggi seperti ini terjadi dalam waktu yang cukup lama bisa memicu penyakit, mulai dari yang ringan sampai berat.

Nah, cara ampuh untuk mengendalikan serangan anxiety tiba-tiba adalah dengan mengingat kembali kejadian serupa dan bagaimana paniknya saya saat itu, namun nyatanya semua berjalan cukup lancar. Tidak separah yang saya bayangkan sebelumnya.

Kejadian yang memicu munculnya gangguan kecemasan kadang bukan sesuatu yang baru terjadi sekali.

Kejadian—yang bagi diri kita—terasa menguras tenaga dan pikiran ini sebenarnya pernah kita hadapi sebelumnya dan sebagian besar berhasil dilalui dengan baik.

Yang menguras tenaga dan pikiran tak lain ketakutan dalam diri kita sendiri.

Oleh karena itu, ketakutan dan kekhawatiran yang bersarang dalam dirilah yang mesti kita kendalikan.

Contoh yang belakangan ini terjadi adalah saat saya harus melakukan presentasi penting, sedangkan di pagi harinya mesti dampingi anak-anak mengulang inti pelajaran sebelum EHB. Saya merasa luar biasa gugup karena sudah lama tidak melakukan presentasi formal seperti ini. Pada saat yang bersamaan, saya merasa kurang all out ketika membahas pelajaran bareng anak-anak.

Kontan, rasa cemas pun seketika muncul. Sebelum saya tenggelam karenanya, saya berusaha menenangkan diri dengan mengingatkan diri bahwa saya pernah kok melakukan presentasi “kelas kakap” begini—and it turned out well!

Begitu juga dengan sesi review belajar sebelum bocah-bocah memulai EHB akhir semester begini. Walau kali ini (saya merasa) saya merasa proses diskusinya tidak semaksimal dulu, mereka yang kini sudah lebih besar semestinya mampu mengatur strategi belajar sendiri.

Berdialog dengan diri saat kecemasan menyerang membuat diri lebih sadar dan siap. Dengan begini, kita jadi tidak mudah dikendalikan rasa panik dan kecemasan, karena justru kitalah yang memegang kendali akan hal tersebut!

Apa cara ampuh yang kamu lakukan saat anxiety mendadak muncul?

 

*) Feature image: @9to5chic



Leave a Comment

  • (will not be published)


4 Responses

  1. Mantap. Ini sering sih.

    Tapi kalau aku biasanya, ya “Jalanin aja” alurnya gimana. Biasanya kecemasan dan ketakutan ini kan dateng karena takut hasilnya nggak sesuai. Jadi kalo aku sih, berjalan aja lah. Hehe 😁

    Reply
  2. Makasih ya, tipsnya. Saya sering ngalamin anxiety. Mudah-mudahan, bisa saya praktekin😊. Salam kenal🤗

    Reply