Rekomendasi Saham untuk Jangka Panjang, Seperti Apa?


blog sitta karina - rekomendasi saham untuk jangka panjang

Saham seperti ini layak dikoleksi.

Belakangan, saham begitu hangat diperbincangkan sebagai investasi yang menjanjikan keuntungan besar.

Semua orang berlomba-lomba membeli saham yang dianggap naik daun, termasuk saham yang diborong para pesohor. Bahkan, sebagian investor tak segan memamerkan screenshot bukti cuan mereka di linimasa media sosial.

Padahal, investasi saham tidak selalu mendatangkan untung. Jika tidak paham dan berhati-hati, kita malah bisa menderita kerugian besar.

Salah satu “guru” saya dalam melakukan investasi saham adalah Peter Lynch, seorang manajer investasi kawakan asal AS yang piawai mengelola reksa dana Fidelity Magellan Fund dengan rata-rata return 29.2% tiap tahunnya.

Salah satu prinsip utama Lynch (yang saya setuju banget!) adalah berinvestasilah dalam jangka panjang, bahkan sampai 20 tahun. Yep, invest for the long run. Jangan terpengaruh dengan fluktuasi harga saham dalam waktu singkat yang justru mengalihkan kita dari hal-hal esensial dalam kehidupan.

Oleh karena itu, penting untuk diingat agar menggunakan “uang dingin” dalam berinvestasi, yaitu dana menganggur yang tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari maupun keperluan mendesak.

Baca juga: Cara Nabung Saham untuk Dana Pensiun

Selain berinvestasi dengan uang dingin, pastikan kita juga tahu apa saja kriteria rekomendasi saham untuk jangka panjang yang selama ini jadi andalan Peter Lynch, Warren Buffett, maupun value investor terkenal dalam negeri, Lo Kheng Hong. Dengan begitu, kita mampu mendulang profit sesuai harapan serta meminimalisir risiko kerugian 😉

Lantas, saham seperti apa yang sebaiknya kita beli untuk long-term investment?

1. Laba perusahaan terus tumbuh

Membeli saham berarti berinvestasi pada perusahaan tersebut. Perhatikan laba atau keuntungan yang selama ini dicetak perusahaan dari tahun ke tahun. Dengan bertumbuhnya laba perusahaan, maka harga saham pun akan naik dan memberikan keuntungan bagi investor.

2. Fundamental perusahaan bagus

Beli saham yang memiliki fundamental perusahaan yang cemerlang. Bagaimana kita mengetahui ini? Caranya adalah dengan memahami betul fundamental perusahaan sebelum membeli sahamnya.

Pastikan kita mengetahui model bisnis serta detail laporan keuangan perusahaan.

Analisa tersebut biasa dikenal sebagai analisa fundamental dan ini salah satu yang biasa Lo Kheng Hong lakukan.

3. Tata kelola perusahaannya baik

Ini merupakan rekomendasi saham untuk jangka panjang yang paling esensial. Sebisa mungkin cari tahu dulu seperti apa perusahaan tersebut dikelola sebelum kita memborong sahamnya; apakah orang-orang di baliknya jujur, profesional, dan berintegritas, atau malah diam-diam menggelapkan modal perseroan.

Baca juga: 8 Cara Mengatur Keuangan di Masa Sulit

4. Valuasi saham murah

Momentum yang pas membeli saham adalah saat harga saham tersebut berada di bawah nilai wajarnya. Cara paling simpel melihat saham “salah harga” ini adalah berdasarkan nilai valuasi saham seperti yang menjadi dasar perhitungan Lo Kheng Hong.

5. Saham yang produknya dibutuhkan orang banyak

Terakhir, beli saham yang selama ini produknya familier dalam kehidupan kita dan tentunya dibutuhkan masyarakat luas, seperti saham-saham consumer goods, perbankan, otomotif serta farmasi. Misalnya, sehari-hari kita doyan menyantap mie instan Indomie dan menggunakan deterjen Rinso. Nah, emiten apa ya di balik produk-produk unggulan tersebut? 😀

Sekali lagi, jangan sembarangan terjun ke kancah pasar modal, apalagi sekadar mengikuti kata orang untuk membeli maupun menjual saham tanpa analisa lebih dulu.

Selain itu, pastikan kita sudah memiliki dana darurat dan proteksi asuransi yang sesuai (minimal ikut BPJS Kesehatan), sebelum merambah dunia investasi apa pun.

Apa rekomendasi saham untuk jangka panjang versi kamu dan kriterianya? Jangan lupa berbagi di bagian komentar, ya!

 

*) Feature image: The Cultivated Creative



Leave a Comment

  • (will not be published)